Sekda Pemprov Jabar, Setiawan Wangsaatmaja saat menerima kunjungan misi kemanusiaan, Ansor dan Aice Group di Gedung Sate, Jum’at (15/1/2021) sore. (Istimewa) |
sukabumiNews, BANDUNG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Pemprov Jabar), Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, ada dua langkah penting dalam upaya melawan virus Covid-19 saat ini.
Pertama, adalah melakukan vaksinasi seperti yang sudah mulai dilakukan oleh Pemerintah Pusat juga Pemerintah Daerah se-Indonesia, dan yang kedua adalah disiplin menggunakan masker berkualitas dalam berbagai kegiatan masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Setiawan Wangsaatmaja dalam kesempatan dimulainya distribusi 5 juta masker medis di 20 wilayah Indonesia. Masker yang didistribusikan oleh misi kemanusiaan ini adalah koalisi besar berbentuk pentahelix yang digagas oleh Kantor Staf Presiden (KSP), Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan produsen es krim Aice Group, di Gedung Sate, Jumat (15/1/2021) sore.
Setiawan juga menguatkan akan pentingnya masker medis yang berkualitas. “Masker medis Shield yang didistribusikan Ansor dan Aice Group ini menjadi komplemen yang penting bagi proses vaksinasi Indonesia. Masker medis berkualitas adalah upaya kolektif koalisi stakeholder yang pas dalam menjagai masyarakat. Edukasi soal masker atau 3M memerlukan partisipasi semua elemen pentahelix ini. Pemprov mengapresiasi gerakan masker medis ini,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan bahwa setelah adanya vaksinasi, masyarakat harus terus disiplin menjalankan Protokol Kesehatan yang baik atau 3-M. Terlebih lagi, proses vaksinasi yang akan dilaksanakan ke seluruh masyarakat Indonesia akan dijalankan bertahap dan memakan waktu yang cukup lama.
“Kita tidak boleh lupa untuk selalu disiplin memakai masker berkualitas dalam aktivitas sosial kita. Meskipun sudah ada program vaksinasi di seluruh Indonesia, tapi akan bertahap dan bisa makan waktu satu setengah hingga tiga tahun lebih selesainya. Karenanya, masker harus tetap kita pakai dan prokes jaga jarak serta cuci tangan akan terus kita jalankan bersama,” tegasnya.
Senada dengan Setiawan, Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana mengatakan bahwa Aice melihat adanya korelasi antara daya tahan masyarakat suatu daerah dalam melawan virus korona dengan integrasi dari kepemimpinan yang kuat dalam mengelola pandemi secara partisipatif.
Jawa Barat dinilainya salah satu wilayah di Indonesia yang cukup memiliki kepemimpinan pemerintahan dan tokoh masyarakat yang kuat dan didengar warganya. Ia meyakini kombinasi komunikasi dua arah dan dukungan logistik masker berkualitas menjadi kunci perbaikan kondisi pandemi di wilayah ini.
Karenanya kata Sylvana, Aice Group bersama KSP dan GP Ansor mengalokasikan 250 ribu masker medis 3-ply ke Bandung pada pertengahan Januari ini sebagai upaya mengakselerasi perbaikan kondisi pandemi di Bandung dan sekitarnya. Seperti diketahui sebelumnya, Aice sudah menyambangi 10 kota di Indonesia. Selain Bandung, Cirebon juga menjadi titik distribusi 250 ribu masker medis berlogo Aice-SHIELD pada Nopember lalu.
“Jawa Barat adalah rumah utama bagi Aice Group yang memiliki pabrik di Bekasi. Kami melihat Jabar sebagai daerah yang memiliki pemimpin daerah yang berintegritas dan gigih dalam mengelola pandemi ini. Kami berharap misi kemanusiaan 5 juta masker medis ini akan memperkuat langkah vaksinasi yang sedang berjalan. Mudah-mudahan 2021 akan menjadi tahun terakhir pandemi untuk bangsa kita,” harap Sylvana.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Barat sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor Deni Ahmad Haidar mengatakan bahwa misi kemanusiaan organisasinya bersama produsen es krim nasional ini adalah gerakan lintas kelompok masyarakat. Ansor, Aice dan KSP melibatkan semua elemen masyarakat dari semua suku, agama maupun kelompok profesi.
Menurutnya, misi kemanusiaan yang telah berjalan sejak April saat pandemi baru melanda Indonesia menempatkan diri di garda depan yang riil memperkuat titik terlemah infrastruktur dalam melawan virus jahat ini.
GP Ansor, Aice dan kalangan dokter dan tenaga kesehatan (Nakes) lain melakukan langkah perbaikan di sisi yang kurang tertangani saat itu. Di awal pandemi, Aice dan GP Ansor mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) yang saat itu sangat langka di kalangan tenaga kesehatan. Dua lembaga ini masuk ke belasan rumah sakit di wilayah Jabodetabek, Rembang dan Wisma Atlet untuk mengantarkan APD dan sejuta es krim untuk Nakes.
Saat itu, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang kini menjabat sebagai Menteri Agama menyatakan bahwa Ansor akan berada di garda depan dalam memperbaiki kondisi negeri di saat pandemi. Gus Yaqut memerintahkan Ansor dan Banser untuk memperkuat perlindungan keselamatan nyawa Nakes dengan APD yang lengkap. Dan sejuta es krim Aice yang akan menimbulkan keceriaan di kalangan Nakes yang sudah lelah jiwa raga saat awal pandemi tersebut.
Sedangkan untuk Jawa Barat sendiri, Deni menjelaskan bahwa GP Ansor Jawa Barat akan memfokuskan 250 ribu masker medis SHIELD kali ini untuk memperkuat pertahanan diri beberapa kalangan masyarakat yang paling rentan tertular virus. Profesi penggali kubur, petugas sampah, Pedagang Kaki Lima, Ojek Online, santri, guru, dan kyai menjadi beberapa kalangan yang termasuk rentan tertular.
“Ikhtiar kita saat ini adalah membuat 5 juta masker yang dibagikan ke masyarakat grass root yang rentan tertular bisa membangun ketangguhan bangsa kita melawan Covid-19. Insya Allah dengan semangat kekeluargaan dan kerja bersama konkrit ini, kita bisa mawas dan saling memperkuat diri satu sama lain. Insya Allah bangsa ini akan makin kuat dan rekat dalam menjalani cobaan, Amin,” harap Deni.
BACA Juga: Aice Grup Distribusikan 15 Juta Masker Medis SHIELD via 200 Ribu UMKM
Pewarta: Novi G
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020