Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. (Foto: Reuters)
sukabumiNews, BRASILIA – Presiden Brasil Jair Bolsonaro kembali mengecam
vaksin COVID-19 dengan mengatakan bahwa suntikan vaksin Pfizer dapat mengubah
manusia menjadi buaya. Perumpamaan itu disampaikan karena produsen vaksin tidak
bertanggung jawab atas efek samping dari vaksin yang diproduksinya.
Dalam sebuah pernyataan yang ia sampaikan pada
pertengahan Desember 2020 lalu, Bolsonaro juga menyebut vaksin dapat
menyebabkan wanita menumbuhkan rambut di wajah. Vaksin pun disebutnya bisa
membuat pria berbicara dengan suara seperti wanita.
"Dalam kontrak Pfizer, sangat jelas menyebutkan 'Kami tidak bertanggung
jawab atas efek samping apa pun', Jika Anda berubah menjadi buaya, itu masalah
Anda," kata Bolsonaro, seperti dilansir Independent.
"Jika Anda menjadi manusia super, jika seorang wanita mulai
menumbuhkan janggut atau jika seorang pria mulai berbicara dengan suara
feminin, maka (Pfizer) tidak akan ada hubungannya dengan itu," imbuhnya.
Bolsonaro yang telah sembuh dari COVID-19 awal tahun
ini, bersikeras bahwa dia tidak akan menerima suntikan vaksin. Dia pun
menegaskan setiap orang punya hak untuk menolak suntikan tersebut.
"Beberapa orang mengatakan saya memberikan contoh yang buruk.
Tetapi kepada orang-orang bodoh yang mengatakan ini, saya memberi tahu bahwa
saya sudah tertular virus, saya memiliki antibodi, jadi mengapa harus
divaksinasi," ungkapnya.
Awal pekan ini, otoritas Brasil telah memberikan persetujuan darurat
terhadap penggunaan dua vaksin COVID-19 di antaranya Oxford-AstraZeneca dan
Sinovac. Vaksin itu akan didistribusikan ke 27 negara bagian.
Secara keseluruhan, lebih dari 209 ribu kematian
terkait COVID-19 telah tercatat di Brasil. Sementara itu Brasil juga menjadi
negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia, dengan total 8,4 juta kasus
infeksi. (ase)
Red/ VIVA