Pasukan Korps Marinir TNI Angkatan Laut. (Foto: Istimewa) |
Saat ini ada tiga kekuatan besar Marinir dunia, dan Indonesia berada pada posisi ke-3
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari VIVA.co.id, Tim Sar
Gabungan yang didalamnya terdapat anggota Korps Marinir dan Denjaka TNI
Angkatan Laut, berhasil menemukan plat besi berukuran sekitar 3 meter.
Tak hanya itu, regu penyelam dari dua satuan elite TNI Angkatan Laut ini
juga berhasil menemukan serpihan mesin pesawat dan serpihan hidrolik kabin
penumpang. Sementara itu, pihak TNI Angkatan Laut juga dikabarkan sudah mendeteksi
kotak hitam pesawat yang ditengarai berada di kedalaman 17 hingga 20 meter.
BACA: Dua KRI Kumpulkan Serpihan Pesawat Sriwijaya SJ182
VIVA Militer juga melaporkan dalam berita sebelumnya, sebuah video
anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang gerada di dasar laut viral. Video
yang terakumulasi berdurasi 40 detik itu menunjukkan puing-puing badan pesawat,
kursi penumpang, hingga sebuah tas milik korban yang masih menyangkut. Video
itu diunggah oleh akun Instagram resmi Korps Marinir TNI Angkatan Laut.
Kesiapan dan kesiagaan yang ditunjukkan membuktikan bahwa dua satuan
elite TNI Angkatan Laut itu punya kemampuan yang sangat tinggi. Tak hanya untuk
bertempur, tetapi juga untuk melakukan misi evakuasi bencana hingga
kemanusiaan.
Pada 2015, mantan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed
Force), Jenderal (Purn.) Peter Pace, pernah memberikan pengakuannya terhadap
Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Saat itu, Pace menyebut bahwa Korps Marinir
TNI Angkatan Laut masuk dalam posisi tiga besar sebagai yang terkuat di dunia.
"Saat ini ada tiga kekuatan besar Marinir dunia, dan Indonesia
berada pada posisi ke-3," ujar Pace dikutip dari TV ABC 13.
Pernyataan Pace tak lepas dari pertanyaan dari seorang mahasiswa University of Dallas. Seorang mahasiswa itu menanyakan soal penempatan pasukan Marinir AS di perairan Asia Tenggara, yang dikaitkan dengan agresi militer terhadap Indonesia.
VIVA
Red*