BMKG keluarkan Peringatan kemungkinan Gempa Tsunami di Majene Sulbar. (Dok: Istimewa) |
sukabumiNews, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan kemungkinan gempa susulan (lebih kuat), yang dapat memicu tsunami di Sulawesi Barat (Sulbar), menyusul gempa berkekuatan 6,2, dini hari tadi.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) Dwikorita Karnawati dalam siaran media melalui webinar mengatakan,
hingga 10 pagi ini, sebanyak 28 gempa susulan berkekuatan sedang di bawah 5
Skala Richter terjadi di wilayah tersebut.
Menurut analisis BMKG, gempa tersebut disebabkan oleh
pergerakan batuan dan tanah Mamuju dan merupakan pengulangan dari pergerakan
batuan dan tanah yang terjadi pada tahun 1969 (yang memicu gempa 6,9 SR) dan
1984 (yang memicu gempa bumi berkekuatan 6,7 skala richter).
“Gempa susulan (lebih kuat) memungkinkan terjadinya
longsor di dasar laut sehingga berpotensi tsunami,” kata Dwikorita
Pihak berwenang kini mengeluarkan instruksi bagi
penduduk di daerah tersebut untuk menjauh dari daerah pesisir dan lereng bukit,
karena gempa susulan dikhawatirkan berpotensi tsunami atau tanah longsor.
Sementara itu, Ketua Pusat Data, Informasi dan
Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia Dr.
Raditya Jati dalam keterangannya mengatakan, tim SAR yang melibatkan berbagai
instansi seperti BNPB, Badan Pencarian dan Bantuan Nasional (Basarnas), TNI,
Polri dan instansi terkait lainnya dikerahkan ke lokasi kejadian.
Gempa kuat berkekuatan 6,2 skala richter, berpusat 6
km Timur Laut-Majene-Sulawesi Barat, pada kedalaman 10 km yang terjadi di
Sulawesi Barat, Indonesia, dini hari tadi, dikhawatirkan memakan banyak korban
akibat ambruknya rumah dan bangunan serta longsor.
Menurut BNPB dalam keterangannya per 11 pagi tadi,
lebih dari 600 orang terluka, ratusan rumah dan bangunan termasuk RS Mitra
Manakarra Mamuju (RS) roboh, sementara lebih dari 15.000 warga kini ditampung
di pusat-pusat evakuasi sementara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi
Barat Darno Majid mengatakan dalam sebuah pernyataan di televisi lokal bahwa
hingga pukul 12 siang hari ini, 16 orang telah ditemukan tewas dan tim SAR
masih melacak mereka yang dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.
“Pasokan listrik di Majene dan Mamuju terputus,
jaringan komunikasi juga tidak stabil,” ujarnya.
BACA Juga: Viral Video Gelombang Tinggi di Manado, BMKG Sebut Bukan Tsunami
Pewarta: DM
Editor: AM