Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan
2014-2019 Jusuf Kalla (ketiga kiri) mantan Ketua Presidium KAHMI yang kini
menjabat Menko Polhukam Mahfud MD (kanan). [Foto: Darmawan / Republika]
Mahfud mengaku sudah bicara kekosongan kepemimpinan sejak dua tahun lalu.
sukabumiNews.net, JAKARTA – Menteri Koordinator Politik, Hukum,
dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD setuju dengan anggapan eks wakil
presiden (wapres) Jusuf Kalla tentang adanya kekosongan kepemimpinan formal di
negeri ini. Hal itulah yang membuat nama Habib Rizieq Shihab (HRS) berkibar dan
menjadi idola baru masyarakat yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan.
"Itu sebelum Pak
Jusuf Kalla mengatakan itu, dua tahun lalu saya sudah katakan. Sebenarnya ini
orang banyak marah karena ketidakadilan, dan orang sedang mencari figur
pemimpim yang berani menyatakan, melakukan mendobrak kebatilan, dan itu
kemudian diawakili oleh Habib Rizieq," ucap Mahfud di akun Youtube Berita
Satu berjudul 'Mahfud Tanggapi JK & Revolusi Rizieq', dikutip sukabumiNews
dari Republika, Sabtu (12/12/2020)
Menurut Mahfud,
keberadaan Front Pembela Islam (FPI) mengisi kekosongan ruang mereka yang
berjuang menegakkan kebenaran. Karena itu, ia sependapat dengan Jusuf Kalla
yang mampu menyerap aspirasi masyarakat semua pihak.
"Yang lain hanya
amar ma'ruf, menasihati-menasihati. Sehingga, ini betul Pak Jusuf Kalla, saya
kira masih bisa dijejak digitalnya, saya sudah mengatakan itu dulu," ucap
mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
Mahfud pun
menganalisis, tidak semua orang yang memuji HRS benar-benar mengidolakannya
atau mendukungnya. Selama ini, partai atau ormas Islam memang memilih dakwah
mengajak kebaikan saja, tapi tidak ingin menegakkan kebenaran. Hadirnya FPI
mengisi ruang tersebut untuk melengkapi dakwah Islam.
Red.