Mengenal Sosok: Ratmi B29 Hidup Antara Seni dan Medan Perang

Ratmi B29 - (Tribun/Intisari-Online)

Ratmi B29 pernah menjadi staf Batalyon Brigade D/X-16 di Jawa Tengah. 

sukabumiNews.net – WJAH bundar dengan tahi lalat di sudut atas kiri bibirnya, dengan guyonan renyah pengocok perut, menjadi ciri khas seorang komedian perempuan bernama Suratmi. Di panggung lawak, dia dikenal sebagai Ratmi B29.

Lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 16 Januari 1932, Ratmi kecil sudah menunjukkan bakat bernyanyi. Namun bakat itu sempat ditolak sang nenek karena dia tak ingin cucunya menjadi ronggeng. 

Sempat melupakan bakatnya, Ratmi B-29 kembali menjajal dunia seni sepeninggalan sang ayah, Salimin. Dia kemudian merintis kariernya dengan menjadi penyanyi keroncong pada 1943.

Namun, dalam postingan instagram hastag #musliminindonesiacerdas, yang dikutip sukabumiNews, Sabtu (26/12/2020) dikatakan, Ratmi B-29 kembali harus meninggalkan panggung seni dan bergabung dengan Barisan Srikandi/Laskar Wanita Indonesia (Laswi).

Dia juga pernah menjadi staf Batalyon Brigade D/X-16 di Jawa Tengah. 

Setelah mengundurkan diri dari militer dengan pangkat sersan dua, Ratmi B29 bergabung dengan Orkes Studio Bandung pimpinan E. Sambojan. 

Setelah menikah Ratmi hijrah ke Jakarta dan membentuk sanggar wayang orang bersama suaminya.

Puncak kejayaan Ratmi B29 terjadi di tahun ‘70-an yang membawanya membintangi sederet judul film, seperti Ketemu Jodoh (1973), Si Rano (1973), hingga Ratu Amplop (1974). Sepanjang kariernya, dia tercatat membintangi 32 judul film.

Pada 31 Desember 1977. Ratmi B29 yang baru menyelesaikan syuting film Direktris Muda, tiba-tiba ambruk saat hendak memasuki pesawat dari Makassar menuju Surabaya. 

Ratmi B29 divonis kena serangan jantung. Namun saat perjalanan menuju rumah sakit, si Bomber 29 itu mengembuskan napas terakhirnya.

Sebagai penerima tanda jasa Bintang Gerilya, Bintang Kemerdekaan I dan II, dan Bintang Gerakan Operasi Militer I dan V, dia disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. 

Suratmi menjadi pelawak Indonesia pertama yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Pada 2003, Triman yang merupakan anggota Srimulat pun dimakamkan di sana.

sukabumiNews

Editor: Red.

Copyright © SUKABUMINEWS 2020

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال