Selalu Bela Umat Islam, Rocky Gerung: Saya Merasakan Ketidakadilan dari Penguasa

Rocky Gerung (Foto: Dok/IG@rocky_gerung)  

sukabumiNews.net, JAKARTA – Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan alasan dirinya selalu berpihak kepada Islam.

 

Rocky menilai, ada semacam ketidakadilan pemerintah terhadap Islam. Sehingga dirinya merasa terpanggil untuk tampil membela sesama warga negara.

 

“Saya merasakan ketidakadilan dari penguasa terhadap ummat Islam, karena seolah-olah ada kontras ada Pancasila dan Islam. Dan itu berbahaya sebetulnya. Jadi saya membela hak muslim, rekan-rekan se-warga negara saya, untuk hidup setara di republik ini.” Ucap Recky Gerung dikutip saat podcast dengan Neno Warisman di Chanel YouTubenya, Ahad (1/11/2020).

 

Dia melihat, ketidak adilan itu ketika muncul gerakan 212 yang begitu berniat menuntut keadilan ke penguasa. “Jadi orang bilang saya pro 212. Saya tidak pro 212, saya pro hak rakyat untuk tau apa itu 212.” Ucap Rocky Gerung.


BACA Juga: PKI Disebut Berideologi Pancasila, PA212: Suruh Banyak Baca tuh Bu Suk


Eks pengajar ilmu Filsafat di Universitas Indonesia ini, tidak ada salah ada politik identitas. Sebab sejarah mencatat, republik ini muncul dengan politik identitas. Hal ini bisa dilihat dari piagam Jakarta.

 

“Sejarah republik ini berbasis pada muslim politik. Kan pancasila itu 22 Juni ada piagam Jakarta tuh dengan sila pertama ketuhanan yang maha esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya,” ujar Rocky.

 

Dia mengatakan, politik identitas tidak ada masalah. Yang penting pemerintah tidak mendiskriminasi. ” Yang penting pemerintah jangan lakukan diskriminasi jadi orang bisa lakukan jalannya sendiri kan Jalan hidup dan jalan politik sendiri.” Ungkapnya.


BACA Juga: Ngabalin ke Musni Umar: Katanya Rektor, Tapi Isi Kepalanya Hanya Sampah

 

Rocky mengatakan, pergaulannya dengan ummat Islam baik. Bahkan dia kerap memberikan kuliah di sejumlah pesantren. Termasuk pesantren milik Abu Bakar Ba’syir.

 

“Saya beri banyak kuliah di banyak kampus Islam. Termasuk Universitas Islam. Saya masuk beberapa pesantren. Saya bahkan masuk di Pesantren Abu Bakar Basir yang dianggap sebagai sarang radikalisme. Saya diterima dan kita berdiskusi dengan akal sehat,” ucapnya. (Fajar)


BACA Juga: Kaki Bengkak Lagi, Proses Pengobatan Abu Bakar Ba'asyir Dipersulit


Editor: Red.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال