Habib Rizieq Shihab (HRS) menyapa massa yang
menjemputnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa
(10/11/2020). (Ant/Muhammad Iqbal)
HRS beserta keluarga kembali ke tanah air setelah berada di Arab Saudi selama tiga tahun
sukabumiNews.net, JAKARTA – Ketua sekaligus Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) lebih memilih menggunakan istilah Revolusi Akhlak dibandingkan Revolusi Mental.
Sebab, menurut dia,
kata 'mental' itu sempat dipakai oleh gembong komunis Karl Marx, sementara kata
'akhlak' dipakai Nabi Muhammad SAW.
"Karena Nabi
yang menggunakan kata akhlak, kita lebih suka pakai istilah akhlak. Kenapa
nggak pakai mental, kata mental dipakai Karl Marx, gembong komunis. Makanya
saya nggak pakai," kata Rizieq kepada para jamaah seperti dalam akun
YouTube FPI, Front TV, Selasa (10/11/2020).
Melansir dari laman RRI, Rizieq juga sempat
menjelaskan terlebih dahulu mengenai kata 'revolusi', dimana pengertiannya sebagai
perubahan secara cepat dan mendasar, jadi kalau perubahan itu tidak cepat,
bukan revolusi namanya.
"Dengar kata
revolusi, wah, kalang kabut lagi. Revolusi itu perubahan drastis dan mendasar.
Jadi kalau perubahan drastis itu, kemarin tukang bohong, hari ini perubahan
drastis, nggak tukang bohong lagi. Tapi, kalau kemarin tukang bohong, sekarang
ngebohongnya dikurangin dikit-dikit, itu bukan revolusi," sambung Rizieq.
Seperti diketahui,
Habib Rizieq kembali ke Indonesia setelah awalnya pergi umrah di Saudi Arabia,
namun akhirnya terus berada di sana hingga 3.5 tahun.
"Kepulangan kali
ini, saudara, tidak lain tidak bukan, saya menyerukan dan mengajak kepada
seluruh umat Islam Indonesia agar sama-sama revolusi akhlak. Setuju? Siap
revolusi akhlak? Yaitu kepada semua mulai hal ini sudah revolusi akhlak. Kita
ganyang segala kezaliman. Lawan segala korupsi, setuju?" kata Rizieq lagi
di hadapan para pengikutnya.
BACA Juga: Ribuan Massa FPI Sukabumi Raya Turut Sambut Kepulangan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soetta
Pewarta: KBRN/DM
Editor: Red.