Pjs Bupati Sukabumi bersama Kapolresta, Kapolres Sukabumi, Apdesi, DPMD, Kesbang Pol, LSM dan Media di depan Gedung Pendopo Sukabumi. (Foto: Azis R) |
sukabumiNews.net, KABUPATEN SUKABUMI – Polemik antara Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Sukabumi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan media, akhirnya berakhir islah.
Proses islah ini terjadi setelah Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi bersama Kapolres Sukabumi Kota dan Kapolres Sukabumi beserta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sukabumi memfasilitasi APDESI supaya duduk bersama dengan LSM dan media guna mencari solusi yang terbaik dengan kedua belah pihak.
Acara islah yang dihadiri oleh perwakilan dari PWRI, PWI, FPII, LSM GAPURA dan LSM Maung Sagara itu dilaksanakan di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, Jalan Raya Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Kamis (26/26/2020).
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Sukabumi, Raden Gani Muhamad mengatakan, video viral deklarasi oleh sejumlah Kepala Desa (Kades) Kabupaten Sukabumi yang menyatakan 'perang' melawan LSM dan media yang selalu mengobok-obok kepala desa yang disampaikan di depan Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Jalan Raya Bhayangkaram Nomor Kilomoter I, Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu pada Selasa (24/11) lalu, akhirnya dapat diselesaikan melalui musyawarah.
"Alhamdulillah pertemuan silaturahmi ini, dengan melibatkan seluruh komponen dan rasa kekeluargaan. Iya, dari pertemuan ini dihasilkan kesepakatan adanya kesamaan dan pemahaman komitmen untuk menghentikan permasalahan dari kedua belah pihak," terang R Gani kepada sukabumiNews, Kamis.
Walaupun demikian, menurutnya yang terpenting ini menjadi pembelajaran bagi Apdesi Kabupaten Sukabumi untuk tidak melakukan hal serupa di kemudian hari. Karena dampaknya sangat mengganggu sendi-sendi kehiduapan masyarakat yang lain.
"Dalam pertemuan ini, semua komponen masyarakat baik LSM maupun pemerintah desa akan berkomitmen menjaga kondusifitas Kabupaten Sukabumi," ujarnya.
R Gani menambahkan, dalam pertemuan tersebut, intinya semua pihak akan menahan diri dan tidak akan melakukan pengerahan massa. Karena, bila tidak dilanjutkan dengan tindakan kongkrit pada pertemuan ini, akan sia-sia.
"Maka dengan cara ini, kesepakatan tadi akan menjadi tindak lanjut semua pihak untuk bisa menahan diri," jelasnya.
BACA Juga: APDESI Kabupaten Sukabumi Sampaikan Permohonan Maaf kepada Awak Media dan LSM
Sementara itu, ketika disinggung mengenai persoalan tindak lanjut ke ranah hukum, dirinya menjwab. Karena Apdesi Kabupaten Sukabumi sudah melakukan klarifikasi dan memohon maaf sehingga dalam pertemuan ini terjadi islah (damai).
"Saya harapkan meskipun itu hak hukum dari para pihak, tetapi karena semangatnya kekeluargaan. Maka saya berharap besar, para pihak bisa menarik semua tuntutan itu," tutupnya.
Di tempat yang sama Kapolres Sukabumi, AKBP Mokhamad Lukman Syarif mengatakan, hasil dari pertemuan ini, semua pihak telah islah sehingga tidak ada lagi permasalah.
"Iya, dari Apdesi Kabupaten Sukabumi sudah meminta maaf dan melakukan klarifikasi maksud dari video itu seperti apa," katanya.
Kapolres Sukabumi menilai, apabila semua pihak memiliki rasa sebagai warga negara yang baik, khususnya warga Sukabumi. Maka semua persoalan dapat diselesaikan dengan cara musyawarah.
"Alhamdulillah, setelah kita fasiltiasi untuk musyawarah, semua pihak dapat menerima keadaanya. Sehingga persoalannya tidak berkelanjutan karena sudah islah," pungkas Kapolres Sukabumi.
Editor: Red.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020