Tabung Gas LPG. |
Kelangkaan gas LPG bersubsidi di wilayah pajampangan tersebut diduga lantaran masih banyak digunakan oleh masyarakat kalangan menengah ke atas. Akibatnya, jatah untuk masyarakat menegah ke bawah habis diperjalanan, sehingga bahan bakar gas yang sedianya diperuntukkan bagi masyarat miskin tidak benar-benar tepat sasaran.
"Saya sudah mencari kemana-mana untuk membeli gas LPG 3 kilogram selama tiga hari sampai saat ini belum mendapatkan juga," ujar Delan (40) warga Kp. Cijulang RT. 003/001 Mekarwangi Kecamatan Kalibunder Kabupaten Sukabumi kepada sukabumiNews, Kamis (12/11 /2020).
Tidak hanya dialami oleh Delan. Menurutnya, warga yang lain pun mengalami hal yang sama. Akibatnya warga di daerah pajampangan itu mengeluh lantaran untuk memasak, terpaksa harus kembali menggunakan kayu bakar seperti dahulu kala.
Sedangkan kata Delan, untuk mendapatkan kayu bakar yang kering di musim hujan seperti saat ini sangatlah sulit.
“Ada apa dengan si gas melon berwarna kuning hingga selama 3 hari ini di wilayah Kecamatan Kalibunder dan Kecamatan Cimanggu sangat langka? " Tanyanya, kesal.
Sementara itu, Neneng Maryamah, salah satu penjual gas LPG 3 kilogram enceran di desa Buniwangi Kecamatan Surade juga membenarkan adanya kelangkaan gas bersubsidi untuk masyarakat miskin.
"Hampir satu minggu gas LPG 3 kilogram sudah jarang berada di warung, biasanya 5 hinga 10 tabung isi gas elpiji 3 kilogram perhari jarang laku, sekarang banyak warga dari kampung keluar desa banyak yang datang lantaran laku dibutuhkan untuk dijual," tutupnya.
Pewarta: My Kuncir
Editor: Red*/Azis
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020