Ilustrasi: Mahkamah Konstitusi. (Foto: Dok. suara.com/Kurniawan Mas'ud) |
Dalam argumentasi yang disampaikan ke publik, pemerintah selalu menekankan bahwa UU Cipta Kerja banyak manfaatnya.
sukabumiNews.net,
JAKARTA – Peneliti politik dari lembaga Political and Public Policy Studies
Jerry Massie mengatakan kini Mahkamah
Konstitusi (MK) dihadapkan pada dua pilihan: menolak UU Cipta Kerja atau melegalkan.
"Saya sarankan
sebelum memutuskan berdoa dulu sesuai keyakinan masing-masing. Ini jawaban
politis, hukum dan sosial. Jangan sampai ada tekanan politis. Kini semua
tergantung keputusan MK," kata Jerry kepada Suara.com, Jumat (16/10/2020).
Menurut catatan,
empat dari tujuh organisasi perburuhan akan melayangkan judicial review ke
Mahkamah Konstitusi. Dua buruh sudah lebih dulu mendaftarkan gugatan.
Menurut alumnus
American Global University itu memutuskan judicial review UU Cipta Kerja
merupakan pertaruhan moral dan hati nurani. Jerry mengatakan UU Cipta Kerja
telah ditolak banyak elemen masyarakat dan bisa bahaya bagi lingkungan hidup, kebebasan
pers, nasib buruh, guru, dosen, sampai ke anti korupsi.
Dalam argumentasi
yang disampaikan ke publik, pemerintah selalu menekankan bahwa UU Cipta Kerja
banyak manfaatnya, di antaranya akan menarik lebih banyak investor dari luar
negeri untuk menanamkan modal di Indonesia.
Tetapi, jika melihat
kenyataan sekarang, kata Jerry, negara-negara di dunia sedang fokus menangani
pandemi Covid-19. Jadi, kata dia, mustahil mereka ngotot berinvestasi di luar
negeri, apalagi kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi.
"Untuk itu MK
membaca lagi UU sapu jagat ini. Memang baru Indonesia tercepat di dunia
menggabungkan 70 UU dijadikan satu. Anehnya drafnya disuruh baca DPR, tapi tak
tersedia. Belum lagi 5 versi draf. Awalnya saja mereka tak transparan bagaimana
kalau sudah ditanda- tangani presiden," kata Jerry.
Menurut dia keputusan
final ada di MK. Jerry berharap MK
jangan sampai berpihak. Hakim MK harus imparsial, melihat dalam perpektif
keadilan dan kebaikan bangsa.
"Kalau saya ragu
MK itu tiga orang dipilih DPR, tiga dipilih presiden, dan tiga oleh MA.
Barangkali skor bisa 6-3 atau 7-2. Bakal kalah gugatan ini," kata dia.
Tetapi kalau hakim
konstitusi jujur dalam memberikan keputusan, menurut Jerry, bisa organisasi
buruh menang. "Tapi kita tunggu saja, hati nurani yang menang atau
politis," katanya. [suara/sn]
Editor : Red