Pantai Guha Gede dan Tanjung Jojongor Cilograng. (Istimewa) |
sukabumiNews.net, LEBAK – Pantai Guha Gede dan Tanjung Jojongor yang terletak di wilayah Ujung Selatan Desa Cilograng Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten cukup menyimpan banyak misteri sejarah. Sayang, keberadaan objek wisata ini seolah dianaktirikan pembangunannya oleh pemerintah setempat.
Informasi yang
diperoleh, akses menuju tempat tersebut belum memiliki infra struktur yang layak
untuk bisa dilalui kendaraan roda empat.
“Jika musim hujan
tiba, keadaan jalan ini sangat licin, dan secara teknis jalur jalan ini haya
bisa dilalui kendaraan roda dua. Itupun harus pake rante roda belakangya.
Sementara jarak dari ujung kampung pemukiman warga yaitu Kampung Angsana Desa Cilograng
menuju Pantai Guha Gede lebih kurang sekitar 5 km jauhnya,” ujar Bapak Cepi kepada
sukabumiNews, Selasa (27/10/2020).
Informasi ini juga
dibenarkan oleh warga lainnya, bahkan menutrut mereka, di balik hamparan pasir
putih dan haparan karang yang sangat indah
dan mempesona, ditambah air laut yang cukup bersih dan suara ombak yang
tak henti menabrak karang hingga menghasilkan suara gemuruh tanpa putus, pantai
ini meyimpan sejuta potensi dan misteri.
Seperti keberadaan bangker terowongan sumur misterius yang mengeluarkan air dari belahan batu, kebaradaan Tanjung Jojongor dan sejarah pembangunannya. Disinyalir keberadaan situs-situs di Pantai Cilograng ini ada kaitanya dengan pmberontakan PKI tahun 1965.
“Kalau saja akses
jalan menuju pantai yang masih merupakan jalan setapak dan berbelok belok,
bertatu dan berlumpur ini diperbaiki dan dibangun oleh pemerintah, pasti mendorong
kepada perubahan ekonomi masyarakat setempat secara pesat, tanpa tanpa harus
menjual tanah-tanahya,” ungkap Cepi.
Diceritakan Cepi,
sejak dulu jalan menuju Pantai Guha Gede ini ini belum pernah sekalipun tersentuh
oleh pembangunan. “Memang pernah terdengar kabar bahwa jalan menuju tempat
wisata Pantai Guha Gede ini akan diperbaiki. Namun sampai sekarang hanya wacana dan
wacana saja,” ucapnya.
BACA Juga: Terkait Jalan Rusak, Warga Dua Desa di Kecamatan Cilograng Tunggu Janji Pemerintah Selama 12 Tahun
Padahal informasi
dari warga setempat menyebut, objek wisata Pantai Guha Gede ini sangat pnting dan sangat
strategis, lantaran dianggap sebagai
pendorong kemajuan ekonomi warga, karena jalan ini merupakan jalan penghubung ke
beberapa titik lokasi sentra produksi pertanian yang menghasilkan berbagai
macam komuditas seprti pisang galek, ambon, raja dan pisang seblot serta hasil
pertanian lainnya.
Kebon pisang di
sepanjang jalan menuju Pantai Guha Gede Tanjung Jojongor ini memang sangat
menarik jika dilihat. Pisang Galek di sini pun memiliki kualitas cukup tinggi. Bahkan
ada Pisang Seblot yang jika dibuat Sale, rasaya sangat mirip dengan buah kurma.
“Dan hasil produksi pisang sale ini menjadi andalan khas pengusaha UMKM Cilograng. Rasaya juga asli alami dan aman dimakan. Dan produksi sale ini bisa tahan sampai 1 thun, tanpa bahan pengawet yang berbahaya,” imbuhnya.
Diketahui bahwa sebayak
98 persen warga Cilograng merupakan petani yang selama ini cukup kesulitan
menjual hasil pertaniannya lantaran akses untuk menuju ke kota sangat masih
belum nyaman dilalui oleh kendaraan roda empat (mobil)
Dengan adanya kondisi
seperti ini, Warga Cilograng memohon kepada pemerintah, baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) atau
Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk bisa membangunkan jalan yang layak. “Jika ini dibangun, maka akan
banyak warga yang diuntungkan. Dan pastinya bakal ada perubahan bagi pekonomian
warga serta menambah masuhakn devisa pagi pemerintah,” harap Cepi.
BACA Juga: Pemdes Cibodas Berniat Jadikan Puncak Pantun Sebagai Agribisnis dan Agrowisata
Kontributor: Jahrudin
Editor: Red