Ilustrasi gambar (Foto: Net) |
sukabumiNews.net, PURWAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta Jawa Barat mulai mengantisipasi terjadinya banjir akibat keberadaan sampah. Petugas berwenang kekinian mulai diintensifkan membersihkan lingkungan.
Kepala Bidang
Pengelolaan Sampah pada DLH Kabupaten Purwakarta Acep Yuli mengatakan, selain
peran dari petugas kebersihan, masyarakat juga harus ikut serta dalam menjaga
lingkungannya.
Ia mengimbau warga
untuk disiplin membuang sampah, terutama tidak dibuang ke saluran air. Hal itu,
kata Acep, dapat meninmbulkan pendangkalan bahkan tersendat yang mengakibatkan
air meluap ke permukaan.
"Simpan sampah
di lingkungannya masing-masing mulai pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB. Sebab,
pada pukul 07.00 WIB sampah langsung mulai diangkut oleh para petugas dengan
kendaraan sampah dan dibuang ke TPA Cikolotok," ujar Acep kepada Ayobandung
com, Jumat (23/10/2020).
BACA Juga: Puluhan Anggota KPLHI Ikuti Diklat Materi Keorganisasian
Adapun jumlah petugas
yang disiagakan sebanyak 400 orang tersebar di seluruh wilayah Purwakarta. Ia
menyebut, jumlah tersebut dapat dikatakan kurang ideal namun akan dimaksimalkan
menjaga kebersihan Purwakarta.
"Soal luapan air
di sungai kami hanya fokus menjaga aliran air Sungai Cimunjul dengan membentuk satu
tim berisikan 15 orang untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di aliran
sungai itu. Karena sungai Cimunjul mengalir ke tengah kota," kata Acep
Tak hanya petugas, 60
armada pengangkut sampah hanya bisa melayani 11 dari 17 kecamatan yang ada,
kecuali Kecamatan Sukasari, Kecamatan Maniis, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan
Darangdan, Kecamatan Bojong, dan Kecamatan Kiarapedes.
Begitu juga penyapu
jalan hanya di sekitar kota dan itu juga belum semua jalur ada. "Seperti
masih kosong dari Jalan Perempatan H Iming sampai Parcom pada siang hari,"
ujar dia.
Ia mengaku tidak bisa
menjangkau semua kecamatan untuk mengangkut sampah. Untuk itu, masyarakat harus
bisa mengelola sampah menjadikan nilai ekonomi.
"Pemkab sempat
meminta kewilayahan untuk bisa melakukan pengelolaan sampah mandiri guna
mendorong desa bisa mengelolanya sendiri dan memberdayakan warga," ujar
Acep.
BACA Juga: Sampah Menumpuk, DKP Kabupaten Purwakarta Tiada Peduli
Pewarta: Adi Tarigan
Editora: Red