Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Dok. jawa pos)
sukabumiNews.net,
JAKARTA – Kesan Presiden Joko Widodo perlahan-lahan ingin meninggalkan PDI Perjuangan mencuat.
Publik
mengindikasikan, Jokowi akan meninggalkan banteng lantaran tak banyak
melibatkan kader PDI Perjuangan dalam kebijakan presiden.
Salah satu yang
tampak yakni dalam pembentukan Komite Pemulihan Ekonomi Nasional dan juga
Satgas Penanganan Covid-19.
Indikasinya, tak ada
satupun nama kader PDI Perjuangan muncul. Selama ini lebih banyak kader dari
Partai Golkar dan juga profesional seperti Erick Thohir dan orang-orangnya.
Ketua Dewan Pembina
Pusat Studi Politik dan Keamanan (Puspolkam) Indonesia, Faisal Jaya Daeli
menyampaikan tidak menutup kemungkinan adanya indikasi tersebut.
“Bisa jadi ada, dan
itu bisa dilacak, karena sekarang dengan alam keterbukaan, apalagi dengan peran
media yang sangat kuat,” ucap Firman, Selasa (27/10/2020).
BACA Juga: Ini Hasil Survei Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
Firman mengatakan, dengan adanya keterbukaan di ruang publik dengan sejumlah platform media massa banyak dan kuat.
Ditambahkan Firman,
saat ini publik bisa melihat langsung dan menilai secara sungguh-sungguh
indikasi adanya lingkungan pemerintahan yang mencoba untuk melakukan upaya
manuver politik guna kepentingan pribadi maupun kelompok.
“Apakah ada di antara
staf pembantu misalnya presiden yang melakukan gerakan itu?” imbuhnya.
Disinggung mengenai
siapa tokoh yang sengaja melakukan kudeta kepada presiden, Firman mengatakan
agar masyarakat tenang.
“Jadi memang ini untuk kita dengar saja lah. Supaya, kita bisa hidup ini menjadi tenang, riang gembira, jangan terlalu,” tandasnya. (fajar/sn)