Baru-baru ini, Trump berada di pesawat yang sama dengan salah satu stafnya yang dinyatakan positif COVID-19
Pengumuman tersebut
disampaikan Trump melalui tweet di akun Twitter resminya pada Kamis (2/10/2020)
sekira pukul 9:44 Wib.
Tonight, @FLOTUS and I tested positive for COVID-19. We will begin our quarantine and recovery process immediately. We will get through this TOGETHER!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 2, 2020
Kekhawatiran tentang
paparan Trump terhadap virus telah meningkat baru-baru ini, setelah salah satu
anggota stafnya, Hope Hicks, dinyatakan positif terkena virus.
Pada hari Selasa,
Trump dan Hicks berada di dalam pesawat Air Force One saat presiden melakukan
perjalanan melintasi Amerika Serikat sebagai bagian dari kampanye pemilihannya.
Menyusul konfirmasi Hicks
tentang hasil positif, Trump mengumumkan dia akan menjalani karantina setelah
berinteraksi dekat dengan stafnya.
Hope Hicks, who has been working so hard without even taking a small break, has just tested positive for Covid 19. Terrible! The First Lady and I are waiting for our test results. In the meantime, we will begin our quarantine process!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 2, 2020
Namun, sekitar dua
jam kemudian, Trump mengonfirmasi bahwa dia dan istrinya juga positif terkena
virus.
Perkembangan terakhir
ini menambah ketidakpastian jalannya kampanye pemilihan Presiden AS, yang akan
berlangsung pada 3 November.
Dengan satu bulan
tersisa, Trump dan saingan Demokratnya Joe Biden sekarang memasuki fase
terakhir dari kampanye masing-masing.
Keduanya bertemu
dalam debat presiden pertama pada 30 September, dengan dua sesi debat lagi
dijadwalkan pada 16 dan 23 Oktober.
Menyusul perkembangan
terakhir ini, nasib kedua debat yang dijadwalkan masih belum pasti.
Kekhawatiran juga
dapat muncul karena COVID-19 memiliki risiko lebih tinggi bagi orang tua atau
orang dengan penyakit kronis.
Trump berusia 74
tahun, tetapi tidak memiliki masalah kesehatan.
Menurut konstitusi
AS, Wakil Presiden Mike Pence dapat mengambil alih pemerintahan jika presiden
digulingkan, meninggal dunia, mengundurkan diri atau tidak lagi memiliki
kemampuan untuk melanjutkan jabatannya.
Awal tahun ini, Trump
sering dikritik karena mudah menangani penularan COVID-19 di Amerika Serikat.
Ia juga kerap
terlihat tidak memakai masker di tempat umum dan kerap mengadakan pembicaraan
yang melibatkan ribuan orang.
Baru-baru ini, Trump
mengaku mengetahui keseriusan penularan COVID-19 di Amerika Serikat, namun
tidak mengungkapkannya secara lengkap karena tidak ingin mengintimidasi
masyarakat di negara tersebut.
Amerika Serikat masih
menjadi negara yang paling terdampak COVID-19.
Hingga saat ini,
negara tersebut telah mencatat hampir 6,3 juta kasus positif dan hampir 190.000
kematian.
BACA Juga: Trump Akui Corona Lebih Parah dari Tragedi 9/11
Pewarta: Artro AWANI
Editor: AM.