Wakil Presiden Maruf Amin saat memberikan sambutan di ulnag tahun DPD RI ke-16, Kamis (1/10/2020) (Sumber: Dok. KIP/Setwapres) |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyatakan pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2020 lebih baik ditunda. Mengingat, wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih merebak.
Pernyataan Ma'ruf
Amin tersebut jelas bertentangan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Seperti diketahui,
bekas Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan Pilkada 2020 secara serentak agar
tetap dilaksanakan sesuai jadwal atau pada 9 Desember mendatang.
Pernyataan Ma'ruf
Amin agar Pilkada 2020 lebih baik ditunda disampaikan saat dirinya diwawancarai
oleh Najwa Shihab.
Dikutip dari KOMPAS TV, awalnya, pembawa acara Mata Najwa itu melontarkan pertanyaan apakah Pilkada
2020 tetap akan digelar karena ada beberapa anak dan menantu pejabat yang ikut
dalam kontestasi.
Termasuk putri Ma'ruf
Amin bernama Siti Nur Azizah yang mencalonkan diri menjadi Wali Kota Tangerang
Selatan berpasangan dengan Ruhama Ben.
Menjawab pertanyaan
Najwa Shihab tersebut, Ma'ruf Amin mengelaknya. Menurut dia, pihak yang
memaksakan untuk tetap digelarnya Pilkada serentak adalah petahana atau
incumbent.
Sementara itu,
anaknya yang maju Pilkada Tangerang Selagan bukanlah petahana. Karena itu, tak
ada masalah jika pilkada 2020 harus ditunda.
"Saya kira kalau
saya lebih baik ditunda. Sebab anak saya kan bukan incumbent. Yang
berkepentingan tidak ditunda itu kan incumbent," kata Maruf dikutip dari
kanal Youtube Najwa Shibab pada Rabu (21/10/2020).
Lebih lanjut, Ma'ruf
Amin lantas membandingkan jika misalnya lawan yang dihadapi putrinya dalam
Pilkada Tangerang Selatan bukanlah seorang incumbent atau petahana.
"Sebenarnya
mungkin lebih baik kalau lawannya tidak incumbent, jadi saya kira tidak ke sana
(Pilkada dilanjutkan)" ujar Maruf.
Ma'ruf Amin
menambahkan, dirinya mengklarifikasi bahwa putrinya maju pilkada Tangerang
Selatan bukanlah karena dorongan dirinya.
Menurutnya, Situ Nur
Azizah maju Pilkada Tangsel 2020 atas kemauannya sendiri. Terlebih dirinya
tidak mempunyai partai politik sebagai kendaraan putrinya maju Pilkada.
"Saya tidak
mendorong anak saya untuk jadi Wali Kota. Saya juga tidak punya partai. Saya
masuk jadi wapres juga bukan karena saya anggota partai," kata Ma'ruf
Amin.
"Jadi saya
memang tidak bisa melarang anak saya dan siapa saja untuk mencalonkan
diri."
Sebelumnya
diberitakan, Presiden Jokowi menegaskan, tahapan pelaksanaan Pilkada Serentak
2020 akan tetap dilaksanakan meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir.
Ia mengatakan,
pemungutan suara pilkada yang akan berlangsung di 270 daerah akan tetap
dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember 2020 mendatang.
Pernyataan Jokowi itu
disampaikan melalui Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman pada Senin, 21
September 2020 lalu.
"Pilkada 2020
tetap sesuai jadwal, 9 Desember 2020, demi menjaga hak konstitusi rakyat, hak
dipilih dan hak memilih," kata Fadjroel.
Sumber: Kompas TV
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020