Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain. (Foto: twitter caption) |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal
Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain terus menyentil pemerintah
terkait isu-isu radikalisme dan khilafah.
Menurut Tengku Zul, pemerintah sebaiknya fokus kepada
kasus-kasus besar seperti pemuliahan ekonomi, penanganan covid-19 atau kasus
korupsi, ketimbang membahas khilafah atau radikalisme.
“Ada negeri aneh di seberang Pluto. Ekonomi nyungsep
salahkan Khilafah dan Radikal. Covid tidak tertangani, salahkan Khilafah dan
Radikal. Rakyat melarat, cekoki dengn isu Khilafah dan Radikal. Korupsi
merebak, bahas Khilafah dan Radikal. Apa saja masalah bahas Khilafah dan
Radikal.” Sindir Tengku Zul, dilansir Fajar.co.id, Senin (7/9/2020).
Satire Tengku Zul diduga terkait sertifikat penceramah
yang tengah dibahas Kementerian Agama (Kemenag). Tengku Zul bilang bahwa Dirjen
Bimas Islam Kemenag RI mengatakan Sertifikasi Ulama untuk mencegah Terorisme.
BACA Juga: 2014, MUI: Islam Sengaja Dihancurkan dan Dihilangkan
BACA Juga: 2014, MUI: Islam Sengaja Dihancurkan dan Dihilangkan
Tengku Zul kemudian menantang Kemenag untuk memberikan
data-data terkait para da’i yang dianggap sebarkan paham terorisme.
“Coba sebutkan ceramah ustadz atau ulama mana dan di
mana yang telah dilakukan di masjid kemudian melahirkan Radikalisme dan
Terorisme?Coba berikan datanya dulu. Jangan pandai pandaian menuduh.” Ungkap
Tengku Zul.
Sebelumnya, Kemenag RI menegaskan program penceramah
bersertifikat bukan sertifikasi profesi seperti dosen dan guru. Program ini
dibuat untuk meningkatkan kapasitas penceramah.
“Penceramah bersertifikat ini bukan sertifikasi
profesi, seperti sertifikasi dosen dan guru. Kalau guru dan dosen itu
sertifikasi profesi sehingga jika mereka sudah tersertifikasi maka harus
dibayar sesuai standar yang ditetapkan,” kata Dirjen Bimas Islam Kemenag
Kamaruddin Amin dalam keterangan tertulis di situs Kemenag, Senin (7/9/2020).
“Kalau penceramah bersertifikat, ini sebenarnya
kegiatan biasa saja untuk meningkatkan kapasitas penceramah. Setelah mengikuti
kegiatan, diberi sertifikat,” sambung Kamaruddin.
Pewarta : Fajar/sukabumiNews
Editor : Red
COPYRIGHT
© SUKABUMINEWS 2020