Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menagih janji Wali Kota dengan melakukan orasi di depan
Balai Kota Sukabumi, Senin (21/9/2020)
sukabumiNews.net,
KOTA SUKABUMI – Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi
demonstrasi di Balai Kota Sukabumi dan di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Senin (21/9/2020).
Kepada Wali Kota
Sukabumi Achmad Fahmi, mereka menagih janji atas programnya yaitu “Religi
Nyaman Sejahtera” (Renyah) yang dianggap belum terealisasi meski telah berjalan
dua tahun dia menjabat sebagai Wali Kota Sukabumi.
Adapun kepada DPRD,
mereka untuk membentuk pansus Covid-19.
Selain itu, dalam aksinya
mereka juga membawa isu kesehatan, SPK Bodong, ekonomi (terkait pembangunan
pasar pelita) dan trotoar yang dinilai sudah beralih fungsi menjadi lapak
pedagang kaki lima (PKL).
"Tagih-tagih-tagih
janjinya, tagih janjinya sekarang juga, tagih-tagih-tagih janjinya, tagih
janjinya sekarang juga," seru para mahasiswa saat tiba di depan Balai Kota
Sukabumi.
BACA Juga: PB Himasi Tuntut Transparansi Pembangunan Pasar Pelita yang Sudah Lama Mangkrak
Diiringi yel-yel dan nyanyian
tagihan janji tersebut para mahasiswa melanjutkan aksinya dengan melakukan
orasi. Satu persatu para mahasiswa melontarkan beberapa tuntutan secara
bergantian.
Aksi sempat memanas saat
mereka meminta masuk ke gerbang Balai Kota, sambil menerikan ye-yel yang
dinyanyikan, “Buka-buka, buka gerbangnya, buka gerbangnya sekarang juga”.
Meski Sekda Pemkot
Sukabumi sempat menemui para mahasiswa untuk berdialog, namun mahasiswa
menolaknya lantarang mereka ingin bertemu langsung dengan Wali Kota Sukabumi.
Perdebatan antara sekda
dan para mahasiswa pun sempat terjadi, hingga akhirnya Wali Kota Sukabumi
menemui mahasiswa secara langsung.
"Ya, tentunya
kami mengucapkan terimakasih yang telah menyampaikan kritikan dan hasil
evaluasi pemerintah selama dua tahun ini. Apa yang disampaikan mahasiswa akan
menjadi masukan bagi Pemkot Sukabumi untuk melakukan percepatan pembangunan
yang sudah ditetapkan," kata Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada
wartawan, usai menerima tuntutan mahasiswa.
Diakui Fahmi, Pemkot
Sukabumi saat tidak bisa banyak melakukan pembangunan fisik karena terhalang
oleh situasi wabah pendemi Covid-19.
"Seperti
diketahui sejak Februari 2020, pemerintah fokus melakukan penanganan-penanganan
dampak dari Pandemi Covid-19,"jelasnya.
Begitu pun terkait
isu lainnya yang dibawa oleh mahasiswa, seperti kesehatan dan trotoar. Fahmi
menjelaskan, Pemkot sudah melakukan optimalisasi. Adapun keterbatasannya, semua
bermuara kepada pandemic Covid-19.
"Untuk Puskesmas,
kita sudah melakukan optimalisasi, hanya akibat pandemi pelayanan dibatasi. Sama
halnya dengan trotoar, sebetulnya kita sudah melakukan beberapa kegiatan, tapi
dananya ditarik kembali oleh Pemerintah Provinsi," akunya.
Pewarta : Azis
Ramdhani
Editor : AM