sukabumiNews.net, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyebut vaksin virus corona atau Covid-19 perlu disuntikkan ke 170 hingga 180 juta orang di Indonesia agar efektif menciptakan kekebalan di masyarakat.
Hal tersebut
disampaikan Jokowi saat memberikan bantuan modal kerja kepada para pengusaha
mikro di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/9/2020).
Jokowi awalnya
menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 akan tersedia pada Desember tahun ini atau
Januari tahun depan.
BACA Juga: Jokowi Berharap, Januari 2021 Bisa Produksi Vaksin Corona
"Kalau vaksin
sudah mulai disuntikkan, artinya situasi akan kembali menuju pada normal
kembali," kata Jokowi.
"Tapi supaya
bapak ibu tahu, yang disuntik itu kurang lebih 170-180 juta. Butuh berapa
bulan, ini memerlukan kerja keras kita semuanya," tutur dia.
Jokowi pun meminta
para pelaku usaha mikro untuk bertahan sampai vaksin tersedia dan keadaan akan
kembali normal.
Jokowi mengaku tahu
persis sulitnya para pengusaha di masa pandemi Covid-19 ini. Kesulitan tak
hanya dialami oleh para pengusaha mikro kecil, namun juga menengah dan besar.
"Termasuk negara
juga sama. Tak hanya Indonesia tapi 215 negara mengalami kondisi yang
sama," kata Jokowi, dikutip dari KOMPAS.com.
Guna membantu para
pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi, pemerintah pun memberikan bantuan
modal Rp 2,4 juta.
Para pengusaha mikro
yang hadir di Istana menerima langsung bantuan itu dalam bentuk tunai.
Sementara jutaan pengusaha mikro lainnya juga mendapat bantuan tersebut dengan
ditransfer langsung ke rekening.
"Kita harapkan
dengan tambahan bantuan modal kerja ini, Bapak Ibu bisa bertahan, jangan sampai
ada yang tutup," ujar Jokowi.
Adapun vaksin yang
dijanjikan Jokowi saat ini masih dalam tahap uji klinis. Indonesia menempuh dua
jalur dalam mendapatkan vaksin Covid-19.
BACA Juga: Sukarelawan Dilarang Lihat Vaksin COVID-19, Tetapi Dapat Uang Rp 200 Ribu
Untuk jangka pendek,
Indonesia bekerja sama dengan perusahaan medis asal Cina, Sinovac, dan G42 yang
berpusat di Uni Emirat Arab.
Vaksin dari Sinovac
kini tengah dilakukan uji klinis tahap ketiga di Bandung, Jawa Barat. Sedangkan
vaksin dari G42 tengah menjalani uji klinis tahap ketiga di Uni Emirat Arab.
Indonesia juga
mengembangkan vaksin merah putih yang programnya dijalankan oleh Lembaga
Biologi Molekuler Eijkman. Saat ini Vaksin Merah Putih baru dalam tahap
pengembangan awal dan belum dilakukan uji klinis.
BACA Juga: Vaksin COVID-19 Sinovac China yang Mulai Diujikan ke Relawan Belum Kantongi Sertifikasi Halal MUI
Editor: Red