Gatot Nurmantyo. (Istimewa) |
sukabumiNews.net, MAKASSAR - Kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengomentari terkait kemarahaan mantan Panglima TNI, Jenderal Purn Gatot Nurmantyo, atas tudingan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi yang menyebut radikalisme masuk masjid melalui orang berpenampilan menarik atau good looking dan memiliki kemampuan agama yang baik atau hafiz.
Dalam cuitan di akun twitter-nya, @FerdinandHaean3, ia
mengatakan mantan Panglima TNI itu harus membedakan hafidz yang menyebar
kebaikan dan yang dimaksud Menag tersebut. “Pak Gatot, kita tentu hrs bs
membedakan mana Hafidz yg membawa, menyebar kebaikan dan cinta sesama serta mana
Hafidz yg dimaksud olh Menag,“ cuitnya.
Pak Gatot, kita tentu hrs bs membedakan mana Hafidz yg membawa, menyebar kebaikan dan cinta sesama serta mana Hafidz yg dimaksud olh Menag. Anggota ISIS, Alqaeda banyak yg Hafidz katanya, apakah mrk hrs dibela juga? Ayolah pak, kita bijak dan objektif.— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) September 7, 2020
https://t.co/0dKR4k2WFq
Tak hanya itu, kader Partai Demokrat ini berharap agar
Jenderal Purn Gatot Nurmantyo bijak dan objektif. “Anggota ISIS, Alqaeda banyak
yg Hafidz katanya, apakah mrk hrs dibela juga? Ayolah pak, kita bijak dan
objektif, “cuitnya lagi.
Sebelumnya, Gatot menegaskan jika pemerintah menangkap
para hafiz atau penghafal Alquran, dia akan pasang badan. Sebab, dia adalah
pembina murojaah hafiz Alquran.
“Saya ingatkan pada saat jam 17 tanggal 17 Agustus
2017, saya sebagai Panglima TNI di Markas Besar TNI di Cilangkap, saya
mengadakan murojaah oleh 1.000 hafiz Quran dengan tema memohon perlindungan
Allah SWT untuk bangsa ini,” kata Gatot berapi-api saat berpidato dalam acara
deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di rumah Jumhur Hidayat
di Bandung, Jawa Barat, Senin (7/9/2020).
Pewarta : Fajar/sukabumiNews
Editor : Red
COPYRIGHT
© SUKABUMINEWS 2020