sukabumiNews.net,
GUNUNGGURUH – Dalam upayanya menurunkan dan menekan jumlah kasus angka kematian
ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Kecamatan Gunungguruh melaksanakan kegiatan sosialisasi Pendampingan Persalinan
melalui Pola Kemitraan Bidan, Paraji dan Kader Kesehatan.
Kegiatan yang juga bertujuan
untuk mendongrak kerjasama kader, paraji dan bidan dalam melakukan persalinan
ini dilaksanakan di Aula GOR PGRI Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Jawa
Barat, Kamis (13/8/2020).
Kepala Puskesmas
Gunungungguruh Dedi Setiadi kepada sukabumiNews menjelaskan, selain untuk
mendongrak kerjasama dengan para kader, kegiatan ini juga dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Gunungguruh.
"Sengaja kami
menyelenggarakan kegiatan ini bekerjasama dengan seluruh bidan, paraji dan
kader kesehatan yang ada di wilayah Kecamatan Gunungguruh dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat serta menekan jumlah kasus angka kematian
ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB),” jelas Kepala Puskesmas Gunungungguruh
Dedi Setiadi kepada sukabumiNews, Kamis (13/8/2020).
Dijelaskan Dedi Sediadi,
sebelumnya, peranan paraji yaitu untuk menolong persalinan, namun kata dia, kini
peran paraji beralih menjadi mendampingi bidan. "Sementara untuk
tekhnisnya sendiri nanti bidan lah yang akan melaksanakannya," tuturnya.
Dedi menambahkan,
peranan paraji selain membawa dan menginformasikan, ia juga akan berperan untuk
mendoakan di samping ibu persalinan. "Nanti ada jalinan kerjasama dari
sisi pinansial. Insya Allah ketika paraji membawa pasien, maka akan diberikan
uang jasa kepada paraji sebesar Rp50 ribu," kata Dedi..
Dedi menegasknan,
kemitraan bidan, paraji dan kader kesehatan ini, sangat penting dilakukan
sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang kemitraan bidan dan paraji dalam
menurunkan kasus Jumlah AKI dan AKB.
Untuk di wilayah
Kecamatan Gunungguruh saja tambah Dedi, kasus kematian Ibu hamil tidak ada
tetapi untuk AKB sepanjang awal 2020
hingga bulan ini, terdapat tiga bayi yang meninggal. Bayi itu, meninggal saat
berada di rumah sakit dan mayoritas meninggal karena faktor penyakit bawaan
penyerta.
“Kegiatan ini
bertujuan untuk mendongrak kerjasama kader, paraji dan bidan dalam melakukan
persalinan,” tandasnya.
Kepala Puskesmas
Gunungungguruh itu juga menegaskan bahwa semenjak pandemi Covid-19, pihaknya
tidak mau program lain terabaikan. Salah satunya yakni program menurunkan kasus
AKI dan AKB.
“Di wilayah
Gunungguruh terdapat sembilan paraji dan kami berhap, ke depan, dengan
terbentuknya kemitraan paraji ini, jalinan kerjasama kader kesehatan dan bidan
dapat terus solid sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya," pungkasnya.
Pewarta : Azis Ramdhani
Editor : Red.
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2020