Presiden Joko Widodo bersama dengan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok/Net |
sukabumiNews.net,
JAKARTA – Produsen minyak nasional, PT Pertamina (Persero) merugi di semester
pertama tahun 2020. Setidaknya, perusahaan milik pemerintah ini mempublikasi
kerugian yang mencapai 767,92 juta dolar AS atau setara Rp Rp 11,33 triliun.
Sontak, negatifnya
capaian Pertamina menjadi sorotan publik.
Seperti yang
disampaikan Aktivis Jaringan Pro Demokrasi (ProDEM), Adamsyah Wahab atau Don
Adam. Melalui akun Twitternya, ia pun heran dengan capaian minor Pertamina
karena selama ini kebijakannya tak mengikuti perkembangan harga minyak dunia.
Sebab selama pandemik
Covid-19, Pertamina tak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) meski harga minyak
mentah dunia jeblok.
"Lha kok bisa
rugi? Padahal tidak nurunkan harga BBM seperak acan," kritik Adamsyah
Wahab, Senin (24/8/2020).
Meruginya Pertamina
di kuartal I tahun ini berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya di kuartal
I. Tahun lalu, Pertamina tercatat membukukan laba bersih 659,96 juta dolar AS
atau setara Rp 9,7 triliun.
Kerugian tahun ini
terlihat pada pos penjualan dan pendapatan usaha perseroan turun dari 25,54
miliar dolar AS menjadi 20,48 miliar dolar AS atau menurun 24,71 persen.
Penggantian biaya subsidi dari pemerintah turun dari 2,5 miliar dolar AS
menjadi 1,73 miliar dolar AS.
Pertamina juga tidak
mendapatkan imbalan jasa pemasaran untuk tahun ini, padahal tahun lalu berhasil
mengantongi 6,42 juta dolar AS.
BACA Juga : Pertamina Merugi di Tangan Ahok, Pengamat: Bukti Ada Bagi-bagi Kekuasaan
BACA Juga : Pertamina Merugi di Tangan Ahok, Pengamat: Bukti Ada Bagi-bagi Kekuasaan
Pewarta : Rmol
Editor : Red
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2020