Pemilik Museum Prabu Siliwangi Kota Sukabumi, KH. Fajar Laksana menunjukkan sejumlah pedang bersejarah asal Turki dan Kitab Sejarah Sultan Ahmed kepada Budayawan Asal Bandung, Ki Pamanah Rasa. |
sukabumiNews.net,
KOTA SUKABUMI – Museum Prabu Siliwangi Kota Sukabumi beru-baru ini telah menambah
koleksi benda-benda sejarahnya dengan benda-benda peninggalan yang didatangkannya
dari negara Turki.
“Kami baru menerima
benda-benda peninggalan zaman Usmaniah Turki yang dilengkapi dengan surat
pernyataan dari komunitas di Turki yang sebelumnya menyimpan benda ini,” kata
Pimpinan sekaligus Pendiri Museum Prabu Siliwangi Kota Sukabumi, KH. Fajar
Laksana kepada sukabumiNews, belum lama ini.
Diakatakan Fajar,
selain benda-benda bersejarah tersebut, juga ada replika bekas tapak kaki dan
replika tempat minum Nabi Muhammad SAW. Selain itu, pisau khas Turki, panah dan
alat-alat rumah tangga kuno,“ akunya.
Pendiri museum ini
juga mengaku bahwa Museum Prabu Siliwangi diberi kepercayaan untuk menyimpan
koleksi benda bersejaah ini.
“Diberinya
kepercayaan untuk menyimpan benda-benda ini merupakan bentuk penghargaan bagi
Museum. Sebab, tidak banyak museum yang memiliki koleksi seperti itu. Kepercayaan
ini harus dijaga,” tutur KH. Fajar Laksana.
Lebih jauh dia mengatakan,
dipercayanya museum Prabu Siliwangi untuk menyimpan koleksi benda-benda tersebut
karena museumnya memiliki kesamaan visi dengan pengoleksi benda sejarah di
Turki. Selain itu, kata dia, sejumlah daerah di tanah air juga memiliki
keterkaitan sejarah dengan Turki Usmani. “Misinya seperti kesultanan Cirebon,
Banten, Demak dan Aceh,” ungkapnya.
Diakuinya juga bahwa benda-benda
baru yang didapatkannya ini tidak lepas dari kedekatan KH. Fajar Laksana dengan sejumlah
pengoleksi benda-benda bersejarah dan kuno di Turki yang pernah dikunjunginyua.
“Empat kali saya ke Turki, berkenalan dengan pengoleksi benda sejarah di sana,
mereka menyambut hangat dengan adanya Museum Prabu Siliwangi,” akunya.
Dia juga menyatakan
bahwa dirinya mengoleksi benda-benda bersejarah di Museum yang dipimpinnya
bukan untuk mencari keuntungan, tapi lebih kepada kepentingan Pendidikan dan
Transformasi Sejarah.
Untuk itu, dia
mempersilahkan Pelajar untuk melihat benda koleksi di Museum yang ada di
lingkungan tempatnya. “Kami terbuka untuk pengunjung,” pungkasnya.
Pewarta : Gilang R
Editor : Azis R/Red*
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2020