Kepulan asap akibat letupan Gunung Sinabung. (Foto : dok. Istimewa) |
sukabumiNews.net, KUALA LUMPUR – Letusan Gunung Sinabung tidak akan mempengaruhi Indeks Pencemaran Udara (IPU) di Tanah Air meski asap mengepul ke arah timur dan tenggara Pulau Sumatera.
Direktur Jenderal
Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia), Jailan Simon, mengatakan asap
diperkirakan akan memasuki wilayah udara negara itu di utara Selat Melaka dan
negara bagian di utara dan timur Semenanjung mulai malam ini.
Ia mengatakan,
situasi ini hanya bisa mempengaruhi operasi penerbangan di ketinggian 1.524
meter hingga 4.267 meter dari permukaan.
“Kami berharap efek
letusan mencapai udara di Selat Melaka dan Semenanjung Pesisir Timur, tetapi hanya
mempengaruhi kualitas udara untuk penerbangan saja,” Jailan dalam
pernyataannya, Senin (10/8/2020).
Karena itu, kata dia,
warga tidak perlu bimbang (khawatir) karena berdasarkan model lintasan HYPLIST
yang dihasilkan MET Malaysia dan ramalan dari Regional Volcano Dust Warning
Center (VAAC) Darwin, Australia, masyarakat tidak perlu khawatir karena
diperkirakan tidak akan mempengaruhi kualitas udara di negaranya.
“Tidak ada kesan
gempa bumi dan tsunami dijangka melanda Negara kita akibat letupan gunung
berapi tersebut. Keadaan semasa Indeks Pencemaran Udara (IPU) di seluruh Negara
menunjukkan kualiti yang biasa (baik dan sederhana),” katanya mengutip pernyataan
media MetMalaysia, 10 Agustus 2020.
Pernyataan media MetMalaysia. |
Sementara itu, kata
Jailan, masyarakat tidak perlu khawatir karena diperkirakan tidak akan
mempengaruhi kualitas udara di negara kita.
“Tidak ada dampak
gempa dan tsunami yang diperkirakan akan melanda negara kita akibat ledakan
gunung berapi tersebut.
“Kondisi kualitas
udara saat ini di seluruh negeri menunjukkan kualitas udara normal (baik dan
sederhana),” ujarnya.
Masyarakat diimbau
untuk selalu waspada dengan informasi yang dirilis MetMalaysia melalui situs
resmi, aplikasi myCuaca, dan media sosial.
Gunung berapi Sinabung
di Sumatera Utara, Indonesia kembali meletus pagi ini setelah tidak pernah
meletus sejak tahun 1600 dan kembali aktif pada tahun 2010 dan letusan terakhir
dilaporkan terjadi pada bulan Februari 2018.
BACA Juga : Anak Gunung Krakatau Meletus, Dentuman Terdengar di Sejumlah Wilayah
BACA Juga : Anak Gunung Krakatau Meletus, Dentuman Terdengar di Sejumlah Wilayah
Pewarta : Astro AWANI
Editor : Red.
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2020