Gambar Ilustrasi. (Dok. Istimewa/riaubarometer) |
sukabumiNews.net,
SURABAYA – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melalui help center Unair
mulai menerima laporan mengenai pelecehan seksual fetish kain jarik yang
melibatkan salah satu mahasiswanya.
Menurut Kepala Pusat
Informasi dan Humas (PIH) Unair Surabaya, Suko Widodo, pihaknya terus
mengumpulkan fakta untuk melacak kebenaran.
Fakultas Ilmu Budaya
Unair juga telah menggelar sidang komite etik.
"Kita barusan
rapat untuk melacak kebenaran informasi ini. Kita sudah menerima laporan,
kapasitasnya masih kontak WA dan sebagainya. Ini satu persatu ya. Dari smuanya
yag melapor hanya menceritakan 'saya pernah dichat', 'pernah ketemu', tapi
kenyataan merasakan dirugikan sejauh ini belum," ungkap Suko Widodo, saat
dikonfirmasi RRI, Jumat (31/7/2020).
Suko menyebutkan, apa
yang dilakukan "G" dengan alasan penelitian tugas akhir yang
bertemakan bungkus-membungkus maupun riset justru bertolak belakang dengan
judul skripsi yang sudah dibuat.
Hingga saat ini pihaknya
terus melakukan investigasi termasuk menggandeng kepolisian.
"Antara judul
Skripsi, katanya riset, tidak ada hubungan. Kami juga dibantu berbagai pihak
mencari fakta. Dari segi hukum memang ini masih dugaan ya. Tapi lihat modusnya
ada tren ke fakta," urainya.
Untuk korban atau ada
pihak yang mendapat perlakuan serupa dari pelaku diminta agar juga melapor ke
email resmi FIB helpcenter.airlangga@gmail.com atau Help Center Universitas
Airlangga di 081615507016.
"FIB menyediakan
layanan konseling kepada para korban dan identitas korban akan terjamin
kerahasiaannya," terang Suko.
Ketika disinggung
apakah ada korban yang melaporkan kasus ini ke kepolisian, Suko tidak menampik
hal itu ada.
Namun data yang ada
masih sebatas informasi dan akan mendalami terkait pelaporan yang dilakukan.
"Sore ini ada
informasi ke sana (ke polisi), kita belum mendalami. Tapi ikhtiar itu akan kita
teruskan," paparnya.
Diberitakan
sebelumnya, unggahan korban pelecehan fetish kain jarik Gilang mendadak viral
di media sosial.
Twitter akun
@m_fikris berisi curhat tentang predator "Fetish Kain Jarik".
Dalam unggahannya,
pemilik akun menjelaskan ada seseorang yang memintanya untuk membantu
menyelesaikan riset.
Orang itu berinisial
G dan berkuliah di Universitas Airlangga Surabaya.
G awalnya mem-follow
akun Instagram korban, kemudian keduanya intens berkomunikasi.
"Katanya buat
riset tulisan dia," tulis akun @M_fikris dalam tweet-nya.
Akun @M_fikris
mengaku bahwa dirinya menjadi korban pelecehan seksual G. Akun ini mengaku
diminta G untuk membungkus dirinya sendiri dengan kain jarik lalu difoto atau
video, kemudian dikirimkan pada G.
Akhirnya korban bersedia menuruti kemauan G. Tak hanya
korban, G juga meminta teman korban untuk dibungkus.
Namun, setelah
melakukan yang dikehendaki, korban melihat kejanggalan sehingga dia memutuskan
menceritakan hal yang dialami di Twitter.
BACA Juga : Ramai Fetish Kain Jarik, RUU PKS Disinggung
Pewarta : KBRN
Editor : Red/*
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2020