Direktur Jenderal Kesehatan, Datuk Dr Noor Hisham Abdullah. (Foto dok : Istimewa/Astro AWANI) |
Dr Noor Hisham menekankan bahwa tsunami atau gelombang ketiga COVID-19 dapat terjadi di Malaysia jika orang-orang tidak mematuhi SOP.
sukabumiNews.net, PUTRAJAYA
– Direktur Jenderal Kesehatan, Datuk Dr Noor Hisham Abdullah menekankan, tsunami
atau gelombang ketiga COVID-19 dapat terjadi di Malaysia jika orang tidak
mematuhi prosedur operasi standar (SOP) yang ditetapkan.
Bahkan, katanya,
keberadaan kluster baru disamakan dengan bara api yang setiap saat dapat
membangkitkan kembali gelombang efek pembangkangan publik.
Karena itu, lanjut Datuk
Dr Noor, penting bahwa tindakan pencegahan diambil oleh setiap anggota
masyarakat sebelum itu terjadi.
"Masih ada
kemungkinan (gelombang ketiga) jika Anda tidak mematuhi SOP. Jika Anda ingin
mencegah, maka tindakan preventif itu penting sebelum kasusnya naik. Sekarang
ada tambahan kasus dan cluster baru. Cluster baru ini seperti bahan bakar. Tapi
kami sebagai warga negara jika kami tidak mematuhi untuk SOP maka cluster baru
ini seperti membakar bara,” kata Datuk Dr Noor Hisham Abdullah dalam konferensi
persnya, Senin (27/7/2020).
"Jika kita tidak
mematuhi, maka bahan bakar ini akan menyebabkan kebakaran besar. Jika ada 2.000
hingga 3.000 kasus sehari, mungkin dalam seminggu rumah sakit kita akan penuh
sesak dan mungkin kita tidak memiliki kemampuan untuk merawat pasien," tambahnya.
Ia menjelaskan,
Perintah Pengendalian Gerakan Restorasi (PKPP) memungkinkan masyarakat untuk
menjalani kehidupan sehari-hari tetapi harus mematuhi SOP.
Namun, kekhawatiran
Departemen Kesehatan adalah ketika orang-orang tidak mematuhi SOP dan bukan
tidak mungkin bahwa negara akan menghadapi gelombang ketiga COVID-19.
"Jika R sia-sia
meningkat lebih dari 1,6, kemungkinan kita akan mendapatkan peningkatan yang
tajam dalam kasus dan menjadi gelombang ketiga. Kami melakukan penyaringan di
sana," terangnya.
Oleh karena itu,
Kemenkes meningkatkan kapasitas dan ketelitian laboratorium dan intervensi
kesehatan masyarakat.
"Sejauh ini,
semua pendekatan kesehatan masyarakat. Kami belajar dari pengalaman masa lalu
bahwa selama SARS dan MERS-CoV, kami menggunakan pendekatan kesehatan
masyarakat. Kami menggunakan pengalaman masa lalu dalam mengendalikan penyakit
menular," pungkasnya.
BACA Juga : Dr Noor Hisham Dianugerahi 'Alumni Perayaan Tahun 2019' oleh Fakultas Kedokteran UKM
BACA Juga : Dr Noor Hisham Dianugerahi 'Alumni Perayaan Tahun 2019' oleh Fakultas Kedokteran UKM
Pewarta : Astro AWANI
Editor : AM.
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2020