Ilustrasi pendistribusian bansos tahap II. |
Penyaluran bansos ditargetkan capai 110.000 paket.
sukabumiNews.net, BANDUNG
– Bantuan sosial (bansos) provinsi Jawa Barat (Jabar) tahap II akan mulai
disalurkan pada Kamis (9/7/2020). Semua persiapan penyaluran bansos tahap II
intens dimatangkan dan dituntaskan, termasuk data penerima bansos yang sudah
divalidasi dan dipadankan. Tujuaannya supaya tepat sasaran dan berkeadilan.
Kepala Dinas Sosial
(Dinsos) Provinsi Jabar Dodo Suhendar menyatakan, prinsip kehati-hatian diusung
pihaknya agar data penerima bansos tahap II lebih akurat. Koordinasi dengan
sejumlah pihak, seperti Ombudsman, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), dan KPK, pun dilakukan.
"KPK
mengapresiasi Pemda Provinsi Jabar dalam menetapkan data ini karena sangat
hati-hati. Dalam arti menghindari penerima ganda, dan yang tidak tepat sasaran.
KPK juga berharap kabupaten/kota di Jabar bisa seperti ini dalam sistem
penyaringan data," kata Dodo di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (7/7/2020),
dikutip laman humas.jabarprov.go.id.
Menurut Dodo,
terdapat 27 tahap cleansing data penerima bansos provinsi. Mulai dari
menyinkronkan kode kabupaten/kota, memastikan NIK valid, memeriksa pekerjaan,
sampai mengecek nama dan alamat penerima bansos. Banyaknya tahapan cleansing
data membuat data penerima bansos semakin akurat.
Pemerintah Daerah
(Pemda) Provinsi Jabar pun berkolaborasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) untuk memadankan data penerima bansos, baik data Keluarga
Rumah Tangga Sasaran (KRTS) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun
KRTS non DTKS.
BACA Juga : Di Tengah Rakyat Sedang Membutuhkan, Oknum PNS Kelurahan Ini Diduga Ingin Selewengkan Bangub
BACA Juga : Di Tengah Rakyat Sedang Membutuhkan, Oknum PNS Kelurahan Ini Diduga Ingin Selewengkan Bangub
"Data penerima
bansos tahap II sudah sesuai administrasi, tidak menerima lebih dari satu
bantuan, dan KRTS yang sudah menerima tahap I. Saat ini, data kami lebih akurat
dan kami pun lebih yakin karena saat proses pendataan kami berdiskusi dengan
Ombudsman, minta review kepada BPKP," kata Dodo.
Bansos provinsi
senilai Rp500 ribu merupakan salah satu dari delapan pintu bantuan bagi warga
terdampak pandemi. Selain bansos provinsi, ada Kartu PKH, Kartu Sembako, bansos
presiden untuk perantau di Jabodetabek, Dana Desa, Kartu Prakerja, bantuan
tunai Kementerian Sosial, dan bansos kabupaten/kota.
"Bagi mereka
yang betul-betul belum terdaftar dan merasa berhak, silakan untuk ke RW dan
mengusulkan lewat Sapa Warga untuk tahap III. RW sendiri akan mengecek,
benar-benar layak atau tidak. Tahap kedua ini diharapkan sudah tidak ada lagi
terlewat," ucapnya.
Selain itu, warga
Jabar dapat mengecek data penerima bansos lewat aplikasi PIKOBAR (Pusat
Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat). Saat ini, PIKOBAR sudah memiliki
fitur SOLIDARITAS (Sistem Online Data Penerima Bantuan Sosial). Fitur tersebut
menyajikan data penerima bansos di Jabar dengan komprehensif.
Data yang disajikan
di SOLIDARITAS memuat informasi jenis dan status alokasi bansos yang dilengkapi
jumlah total penerima manfaat di masing-masing wilayah. "Untuk mengecek seseorang
dapat atau tidaknya bansos provinsi bisa diakses di PIKOBAR," kata Dodo.
Ketua Divisi
Pemberdayaan Aparatur, Non Aparatur, dan Masyarakat, Gugus Tugas Percepatan
Penanggulangan COVID-19 yang juga Ketua Tim Penyaluran Bansos Provinsi Jabar
Dudi Sudradjat Abdurachim mengatakan, distribusi bansos tahap II ditargetkan
selesai dalam 14 hari.
"Kami
prioritaskan penyaluran di daerah dengan jumlah KRTS yang banyak dan wilayah
yang luas. Penyaluran bansos ditargetkan capai 110.000 paket," kata Dudi.
Dudi mengatakan,
pihaknya telah menetapkan jumlah KRTS DTKS dan Non-DTKS. KRTS DTKS tahap II
yang berjumlah 232.684 Kepala Keluarga (KK) sedang dalam proses pengalihan ke
Kemensos.
Jika pengalihan
selesai, KRTS DTKS tahap II akan mendapat bantuan dari Kemensos. Adapun KRTS
Non-DTKS yang akan mendapatkan bansos provinsi sebanyak 1.392.407 KK.
"Kami lagi
ajukan ke Kemensos. Persyaratannya, kabupaten/kota harus mengisi data kebutuhan
mereka. Kemarin baru 5 kab/kota yang mengisi. Jika sudah mengisi, Kemensos siap
membantu untuk memenuhi KRTS DTKS," ucap Dudi.
Hasil evaluasi
distribusi bansos tahap I, kata Dudi, menjadi pertimbangan gugus tugas provinsi
untuk penyaluran tahap II. Salah satunya mengganti komoditas telur dengan susu
dan masker kain. Dengan begitu, ia berharap distribusi bansos tahap II akan
berjalan lebih optimal.
"Kami harap
masyarakat ikut serta menyukseskan penyaluran bansos tahap II. Misal dengan
melaporkan lewat PIKOBAR jika ada tetangganya yang layak mendapatkan bansos,
tapi belum terdata. Atau yang tidak layak menerima, tapi menerima,"
ucapnya.
BACA Juga : Kades Ciwaru Datangi Dinsos Terkait Ditemukannya Data Ganda Penerima PKH dan BPNT
BACA Juga : Kades Ciwaru Datangi Dinsos Terkait Ditemukannya Data Ganda Penerima PKH dan BPNT
Pewarta : Novi G
Editor : Red.
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2020