Perdana Menteri (PM) Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin. (Foto : Istimewa) |
sukabumiNews.net,
KUALA LUMPUR – Sembilan puluh tujuh persen anggota Kabinet Perikatan Nasional
(PN) telah menyatakan aset (kekayaan) mereka masing-masing.
Hal ini diungkapkan Perdana
Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin, menjawab pertanyaan Teo Nie Ching
(PH-Kulai) di Dewan Rakyat Malaysia (DPR), Kamis (16/7/2020).
Dia mengatakan mereka
semua diberi waktu tiga bulan untuk melakukannya tepat setelah Kabinet
mengadakan pertemuan pertamanya pada 10 Maret.
"Saya pikir waktu
yang diberikan sudah mencukupi. Dari total anggota Kabinet, 97 persen dari
mereka telah menyerahkan (deklarasi aset mereka yang sah), hanya menyisakan
lima untuk melakukannya, yang namanya tidak perlu saya sebutkan. Saya akan
memberikan perhatian ekstra untuk ini dan menyelesaikannya segera,” jelasnya.
Muhyiddin menambahkan,
hal yang sama berlaku untuk semua wakil menteri dan Anggota Parlemen yang
selaras dengan PN.
Dikayakan Muhyindin, Teo
ingin mengetahui perkembangan deklarasi aset di antara anggota Kabinet setelah
diumumkan sebagai bagian dari komitmen pemerintah PN oleh Muhyiddin pada 11
Maret.
Muhyiddin, yang
merupakan anggota MP Pagoh, juga memberi selamat kepada semua anggota parlemen
Pakatan Harapan karena telah menyerahkan deklarasi mereka tentang aktiva.
Sementara itu,
menjawab pertanyaan tambahan dari Datuk Azizah Mohd Dun (Bersatu-Beaufort) yang
ingin mengetahui perkembangan terbaru dari perumusan RUU pendanaan politik,
Muhyiddin mengatakan pemerintah masih menunggu laporan terkait masalah tersebut
dari Komite Akuntan Publik (PAC).
BACA Juga : 221 Anggota Parlemen Malaysia akan Dipanggil oleh Yang di-Pertuan Agong kecuali Mahatir Mohamad
BACA Juga : 221 Anggota Parlemen Malaysia akan Dipanggil oleh Yang di-Pertuan Agong kecuali Mahatir Mohamad
Dia mengatakan
pemerintah telah mencatat kebutuhan untuk memiliki RUU tersebut dan secara umum
dinyatakan dalam Rencana Anti-Korupsi Nasional (NACP) 2019-2023, di samping
kebijakan tentang kontribusi politik dalam kerangka hukum yang telah diajukan
kepada Komite Pemilihan Khusus Parlemen untuk Pertimbangan RUU) pada 7 November
tahun lalu.
"PAC telah
diminta untuk menyiapkan laporan tentang kontribusi politik jauh sebelum
Pertemuan Kedua Sesi Ketiga Parlemen ke-14, tetapi sampai hari ini, Pusat
Pemerintahan, Integritas dan Anti-Korupsi (GIACC) sebagai koordinator tagihan
dana politik telah belum menerima laporan dari PAC,” ungkapnya.
"Mempertimbangkan
situasi saat ini, (line up baru) PAC akan terus mempersiapkan laporan dan,
setelah selesai, akan menyerahkannya kepada pemerintah," tuturnya.
Pada pertanyaan awal
Azizah tentang komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah korupsi dan
integritas dan pengembangan terbaru dari inisiatif NACP, Muhyiddin mengatakan
28 inisiatif di bawah enam strategi telah dilaksanakan pada Mei tahun ini.
Ini, katanya mencakup
13 inisiatif di bawah Tata Kelola Politik, Administrasi Sektor Publik (tiga),
Pengadaan Publik (empat), Undang-undang (satu), Penegakan Hukum (lima) dan Tata
Kelola Perusahaan (dua).
Untuk memastikan
bahwa aspirasi mulia pemerintah dapat diimplementasikan dengan tertib dan
efektif, perdana menteri mengatakan peran GIACC sebagai Sekretariat Komite
Khusus Kabinet untuk Anti-Korupsi akan dipertahankan, sementara Komite
Anti-Korupsi akan terus berlanjut. memastikan bahwa kebijakan tidak akan
berkompromi dengan korupsi.
"Semua
pendekatan dan upaya untuk memberantas korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
akan ditekankan oleh pemerintah PN melalui kebijakan yang disepakati seperti
yang dinyatakan dalam inisiatif NACP 2019-2023," tutupnya.
BACA Juga : Dr Mahathir Mohamad Meminta Maaf kepada Rakyat Malaysia atas Pengunduran Dirinya Sebagai PM
BACA Juga : Dr Mahathir Mohamad Meminta Maaf kepada Rakyat Malaysia atas Pengunduran Dirinya Sebagai PM
Pewarta : Astroawani
Editor : AM
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2020