Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Senin (20/4/2020) - Dokumentasi BNPB. |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah
untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat harus
meningkatkan kesadaran diri untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB).
Menurut dia, PSBB bukan semata jadi kebutuhan pemerintah yang mesti
dilaksanakan dengan ancaman sanksi.
"PSBB adalah kebutuhan semua
masyarakat, bukan hanya kebutuhan pemerintah yang harus dikontrol dengan ketat
atau bahkan diancam dengan sanksi oleh aparat penegak hukum demi menjalankan
PSBB," kata Yuri dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Kamis
(7/5/2020).
Ia menyadari bahwa ada sebagian masyarakat rentan dan
terdampak akibat pelaksanaan PSBB di tengah pandemi Covid-19.
Karena itu, Yuri mengatakan, pemerintah menjamin
stimulus ekonomi dan bantuan sosial yang tepat sasaran dari pusat hingga ke
daerah.
"Karena itu pemerintah akan menjamin bukan hanya
stimulus ekonomi, tapi juga logistik yang lancar dari pusat hingga ke daerah,
hingga ke masyarakat," ucap dia.
"Stimulus ekonomi juga fokus untuk memutus rantai
penularan dan tepat sasaran. Ini bagian dari upaya kami secara
keseluruhan," kata Yuri.
Selain itu, Yuri menjamin pemerintah akan bekerja
keras agar penanganan Covid-19 ini segera selesai.
Hingga Kamis siang, Yuri mengatakan, masih terjadi
penambahan pasien baru yang dinyatakan positif Covid-19, yakni sebanyak 338
orang.
Dengan demikian, total jumlah pasien Covid-19 mencapai
12.776 orang.
Kemudian, Yuri mengungkapkan kasus kematian akibat
Covid-19 bertambah 35, sehingga total pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 930
orang.
Sementara itu, pasien sembuh dilaporkan bertambah
sebanyak 64 orang.
Dengan demikian, total pasien sembuh kini berjumlah
2.381 orang.
Sumber : kompas
Editor : Red.
COPYRIGHT
© SUKABUMINEWS 2020