sukabumiNews.net, JAKARTA – Kabar duka datang dari
keluarga besar TNI/TNI AD. Mantan Panglima TNI, yang juga mantan Kasad,
Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, meninggal dunia pada Ahad (10/5/2020) pukul
06.30 Wib di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, lantaran
sakit.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan
Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus dalam keterangan persnya di
Jakarta, Ahad (10/5/2020).
Dijelaskan Kadispenad bahwa jenazah Almarhum dibawa ke
rumah duka yaitu di Jalan Bambu Apus Raya nomor 100 RT 12/RW 3, Bambu Apus,
Kec. Cipayung, Jakarta Timur, setelah prosesi pengurusan jenazah di Rumah Duka
RSPAD Gatot Soebroto.
Selanjutnya, Jenazah Almarhum akan diberangkatkan dari
rumah duka hari ini (10/5) pukul 13.00 Wib menuju pemakaman Sandiego Hills,
Karawang Jawa Barat dan akan dilaksanakan upacara pemakaman secara militer
sekitar pukul 14.00 Wib.
“Selain Kasad, akan hadir para pejabat teras TNI/TNI
AD, para mantan Kasad, para purnawirawan Pati TNI, keluarga, kerabat dan sanak
keluarga serta para pelayat di Rumah Duka untuk memberikan penghormatan
terakhir dan mendoakan agar Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso diterima
disisi-Nya dan husnul khotimah”, ujar Nefra.
“Sebelumnya, Almarhum, menjabat Kasad ke-24, sejak
tanggal 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007,” ujar Nefra
Pria sosok yang tegas dan perhatian terhadap para
prajurit ini meninggalkan seorang istri yaitu Angky Retno Yudianti dan 2 orang
anak yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.
“Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang
mendalam atas kepergian Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh
satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera
setengah tiang,” pungkas Nefra.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Raaji’uun,
Allaahumma’jurnii Fii Musiibatii Waahliflii Khairan Minha. Ikut berduka cita
atas wafatnya.
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ
وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ
وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ
مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ
وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ
الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ. اَللهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا
وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرَنَا وَكَبِيْرَنَا وَذَكَرِنَا وَاُنْثَانَا.
اَللهُمَّ مَنْ اَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَاَحْيِهِ عَلَى اْلاِسْلاَمِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ
مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلاِيْمَانِ. اَللهُمَّ لاَتَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَتُضِلَّنَا
بَعْدَهُ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Allaahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii wa’fu anhu
wa akrim nuzu lahu wa wassi’ madkholahu waghsilhu
bilmaai wats-tsalji walbarodi
wanaqqihi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul
abyadhu minaddanasi
wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron
min ahlihi wazaujan khoiron min zaojihi wa adkhilhuljannata wa ‘aidzhu min
‘adzaabilqobri wafitnatihi wamin ‘adzaabinnaari.
Alloohummaghfir lihayyinaa wamayyitinaa wasyaahidinaa
waghooibinaa washoghiironaa wakabiironaa wadzakarinaa wauntsaana.
Alloohumma man ahyaitahu minnaa fa ahyihi ‘alal
islaami waman tawaffaitahu minnaa fatawaffahu ‘alal iimaani.
Alloohumma laa tahrimnaa ajrohu walaa tudhillanaa
ba’dahu birohmatika yaa arhamar roohimiina. Walhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin.
“Wahai Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan
lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah dia. Dan
muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah jalan masuknya cucilah dia dengan air
yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan
baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang
lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari
yang ditinggalkan, serta suami (istri) yang lebih baik dari yang
ditinggalkannya pula.
Masukkanlah dia kedalam surga, dan lindungilah dari
siksanya kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka.
Wahai Allah berikanlah ampun, kami yang masih hidup
dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami
yang kecil-kecil kami yang dewasa, kami yang pria maupun wanita.
Wahai Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami,
maka hidupkanlah dalam keadaan iman.
Wahai Allah janganlah Engkau menghalangi kami, akan
pahala beramal kepadanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggal dia
dengan mendapat rahmat-Mu wahai Tuhan lebih belas kasihan.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Semoga Allah Swt mengampuni segala dosanya dan
diterima segala amal kebaikannya, keluarga yang ditinggalkan diberikan
kekuatan, keikhlasan dan ketabahan.
آمِيّنَْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
.