Dr. Zakir Naik (Gambar Istrimewa) |
Himbauan tersebut dirilisnya dalam sebuah video di mana dalam
videonnya meminta kepada negara-negara Islam di seluruh dunia untuk
mengumpulkan data non-Muslim di India yang mengkritik Islam dan menangkap
mereka ketika mereka mendarat di negara mereka dan mencobanya di bawah kepada
ranah hukum penistaan agama.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial,
pengkhotbah Islam tulen itu yang dianggap radikal itu mengatakan bahwa ia akan meminta semua pengacara Kuwait
untuk mengumpulkan basis data semua non-Muslim di India yang pernah
menyampaikan komentar negatif atau menyalahgunakan atau 'menyerang' Muslim atau
Islam, dan menyimpannya di komputer mereka.
Fugitive Jehadi Zakir Naik says non-Muslim Indians who criticize Islam should be noted in a data bank & whenever they visit an Islamic country, should be arrested & tried under blasphemy laws pic.twitter.com/t1V7hhKo3q— iMac_too (@iMac_too) May 13, 2020
Lain kali ketika orang-orang India non-Muslim ini
mengunjungi negara Teluk, baik itu Indonesia, Dubai, Kuwait atau Arab Saudi,
mereka harus diidentifikasi, dipesan dan diadili berdasarkan undang-undang.
“Orang kaya non-Muslim melakukan perjalanan ke Teluk dan
negara-negara Muslim yang berbeda. Jika negara-negara Muslim ini memiliki data
tentang orang-orang ini yang menyerang atau menyebarkan racun terhadap Muslim,
mereka harus menangkap mereka di bawah hukum (mereka) begitu mereka memasuki
wilayah mereka,” kata Naik seperti dilansir laman opindia.com, Jum’at
(15/5/2020)
Video ini pertama kali diposting di saluran YouTube
Pakistan-pendeta Amerika Yasir Qadhi pada tanggal 23 April 2020 lalu.
Pendakwah asal India yang melarikan dari negara asalnya lantaran
dituduh memprovokasi ketidakharmonisan komunal dan terlibat dalam kegiatan yang
melanggar hukum yang memicu teror di negara itu, kini tinggal di Malaysia.
Dr. Zakir Naik juga masih terus sedang diselidiki di India
dan Bangladesh atas dugaan serangan teror di Holey Artisan Bakery di Dhaka pada
Juli 2016.
Pengkhotbah Islam yang dianggap kontroversial ini juga
telah dilaporkan pemerintah Negara yang mayoritas beragama Hindu itu atas
dugaan mengilhami dalang ledakan Paskah Sri Lanka tahun lalu yang menewaskan
290 orang.
Dr. Zakir Naik juga saat ini tidak berniat untuk kembali ke
India selama BJP berkuasa. Naik meninggalkan negara itu pada tahun 2016 setelah
serangan teror Dhaka.
Pewarta/Editor: Red
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS
2020