sukabumiNews.net, AS
– Kondisi Amerika Serikat benar-benar tragis, setelah setengah juta penduduk
terifeksi Virus Corona atau COVID-19, kini negara Adi Kuasa itu diserang Virus
H7N3.
Layanan Inspeksi
Kesehatan Hewan dan Tanaman (APHIS) dari Departemen Pertanian Amerika Serikat
mengkonfirmasi dalam siaran resminya dikutip Sabtu 11 April 2020, virus itu
ditemukan di wilayah Carolina Selatan.
Kasus baru Virus Flu
Burung H7N3 ditemukan pada kalkun di sebuah peternakan di Chesterfield County.
Virus itu disebutkan dari jenis yang ganas dan bersifat patogen alias menyerang
inangnya.
Meski begitu,
Departemen Pertanian memastikan virus ganas itu tak terdeteksi ditemukan pada
manusia dan tidak ada masalah pada kesehatan masyarakat.
"Perlu diingat
bahwa penanganan dan pemasakan unggas dan telur yang tepat harus pada suhu
internal 165 ?F untuk membunuh bakteri dan virus," tulis APHIS.
Kawanan kalkun yang
terinfeksi mengalami peningkatan kematian. Sampel diuji di Pusat Diagnostik
Hewan Clemson, bagian dari Jaringan Laboratorium Hewan Nasional, dan
dikonfirmasi di Laboratorium Layanan Hewan Nasional APHIS (NVSL) di Ames, Iowa.
"Isolasi virus
sedang berlangsung dan APHIS akan terus bekerja sama dengan Kantor Dokter Hewan
Negara Bagian South Carolina, bagian dari Universitas Clemson, pada tanggapan
insiden bersama," tulis APHIS.
Hanya saja kemunculan
virus ini patut diwapadai, sebab di Amerika pernah menjadi negara terparah
serangan virus burung. Bahkan pada tahun 2014 dan 2015 sebanyak 50 juta unggas
mati termasuk ayam-ayam petelur.