Ilustrasi Stok Beras (Gambar Istimewa) |
sukabumiNews.net, KABUPATEN SUKABUMI – Pandemi
covid-19 rupanya tidak berpengaruh terhadap sektor pertanian padi. Berdasarkan
keterangan dari Dinas pertanian Kabupaten Sukabumi, stok beras di Kabupaten
Sukabumi dipastikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan 9 bulan ke depan.
“Stok gabah di Kabupaten Sukabumi dipastikan aman. Kalau
untuk persediaan 8 sampai 9 bulan kedepan sepertinya cukup,” kata
Kadis Pertanian Kabupaten Sukabumi, Adjat Sudrajat
kepada sukabumiNews,
Kamis (23/4/2020).
Ditambahkan
Adjat, saat ini Kabupaten Sukabumi sudah memasuki musim panen raya padi.
Sedikitnya 21 ribu hektare sawah sudah siap panen dan diprediksi mampu menghasilkan 126 ribu
ton gabah basah.
“Alhamdulilah Sukabumi tidak akan kesulitan beras malahan
sebaliknya kita berlebihan beras (surplus)," tuturnya.
Namun, tambah Adjat, disebabkan surplus yang terjadi di
Kabupaten Sukabumi, hal itu menyebabkan harga gabah merosot hingga mengalami penurunan
sekitar Rp 500 setiap kilogramnya.
“Pada waktu normal harga gabah kering panen sekitar Rp
4.200 per kilogram kini menjadi Rp 3.700 perkilogram. Begitupun untuk gabah
kering giling yang semula Rp 5.400 sekarang menjadi Rp 4.700,” ungkapnya.
Tentunya, sambung Ajat, penurunan harga tersebut sangat merugikan petani. Kendati demikian, pihaknya segera melakukan
upaya agar harga gabah tetap bertahan sehingga tidak semakin
menurun,
terlebih pada masa puncak panen raya.
“Kita saat ini sedang mengevaluasi agar harganya terjaga.
Salah satu upayanya yaitu bekerjasama dengan bulog agar bulog bisa menyerap
sebagian beras jampang bahkan kita upayakan bisa diserap lebih banyak biar
menggeliat harga,” pungkasnya.
Pewarta : Azis R
Editor : Red.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS
2020