sukabumiNews.net, SERANG
– Kisah pilu RY (18 tahun) yang merupakan anak tertua dari Yuli Nur Amelia (42
tahun), seorang warga Kota Serang yang kisahnya viral karena tidak makan dua
hari, ternyata tidak terhenti sampai ibunya meninggal. RY disebut menerima
perundungan yang dilakukan oleh tetangganya di Kelurahan Lontar baru, Kecamatan
Serang, Kota Serang, Banten.
Akibatnya RY kini dirawat di Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PT2TPA). Kepala DP3AKB Kota Serang, Toyalis,
menuturkan RY mengalami trauma setelah menerima tekanan dari warga setempat.
Perundungan terjadi lantaran RY sempat mengunggah status kesedihannya di media
sosial yang tidak disukai masyarakat di sana.
"Kami mendapat
laporan, dari teman-teman Kabid kami kalau anak merasa tertekan karena kemarin
dia habis mengupload apa yang dia rekam dan viral. Kemarin ketika teman kami
yang ke sana, disebut anaknya sampai pingsan dan tidak bisa ditanya-tanya, jadi
karena memang masih anak kita simpan saja di PT2TPA," jelas Toyalis usai
agenda penyerahan simbolik RY dari Pemkot Serang ke PT2TPA, Rabu (22/4/2020).
Langkah tersebut
sesuai dengan UU 35 tahun 2014 yang menyebut anak usia 18 ke bawah memang masih
terkategori anak. "Pertimbangan lain juga karena kami khawatir di rumahnya
itu hidupnya hanya bersama orang tua laki-lakinya," ujarnya.
Sedangkan tiga anak
lainnya yang juga anak kandung Yuli, disebut telah dikembalikan kepada orang
tuanya. Sebab, dari empat orang anak, beberapa di antaranya berbeda ayah.
"Jadi untuk
anak-anak yang lain, itu memang berbeda ayah, awalnya kami mau ambil semuanya,
tapi orang tua dan bibinya mau mengurus. Karena RY ini tertua dan mendapat
tekanan atau perundungan dari tetangga dan teman-temannya, maka kami
bawa," tuturnya
Toyalis mengatakan
akan memberikan seluruh hak anak yang seharusnya didapatkan RY selama dirawat
PT2TPA. "Semuanya, seperti hak ketenangan dan hak anak lainnya akan kami
kembalikan. Selama di tempat ini kami akan pulihkan semua hak dan sebagainya
kami yang menjamin selama anak tersebut bersama kami," katanya.
Wali Kota Serang
Syafrudin menyayangkan kejadian perundungan ke RY. Ia menyebut seharusnya
tetangga memberikan dukungan di masa berkabung yang dirasakan RY dan keluarga.
"Saya kira
tetangga jangan menekan, ini kan persoalan yang semua orang sudah tahu. Lebih
baik tetangga memberikan dukungan supaya dingin, ini memang situasinya sedang
memanas, nanti RT melalui Lurah akan kita arahkan," ujarnya, dikutip dari
laman Republika.co.id.
Pewarta/Editor: Red
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2020