sukabumiNews.net, CIKOLE
– Tukang servis sepatu yang biasa mangkal di Jalan A. Yani, tepatnya di pintu
masuk Gang Kebon Kelapa, Kelurahan/Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, terlihat marah-marah
saat didatangi seorang Debt Kolektor (penagih hutang) dari sebuah perusahaan
perkereditan alat-alat (perkakas) rumah tangga.
Pasalnya, ia merasa
bahwa cililan barang yang dikreditnya selama total 10 bulan dipotong 1 bulan
angsuran itu, sudah dibayarnya selama 7 bulan cicilan.
“Tapi saat saya meminta
kwitansi bukti pembayaran cicilan yang ke 6 dan ke 7, yaitu kwitansi cicilan
sebelumnya, penagih tersebut tidak bisa memberikannya lantaran mereka pikir,
cicilan ke 6 dan ke 7 tersebut belum saya lunasi. Padahal saya sudah
membayarnya,” terang ibu Rani (50) istri dari Nanang (60) yang biasa membantu
kerja suaminya kepada sukabumiNews, Senin (16/3/2020).
Meskipun pada saat
itu Rani mengaku bahwa cicilan yang ke 6 belum sepenuhnya ia bayar. “Masih
kurang Rp 20 ribu. Tapi sudah saya lunasi saat pembayarang ciciclan yang ke 7,”
ungkapnya.
Adapun kata Rani,
jumlah cicilan yang seharusnya ia bayar setiap bulannya yaitu Rp. 190 ribu.
“Tapi ketika saya
coba minta kwitansi cicilan yang ke 6 dan ke 7 penagih itu malah ngasih yang ke
6 nya saja. Sementara yang ke 7 tidak ada, oleh sebab itu saya pun meminta nya,"
ujar Rani, kesal.
Dari sinilah awal
terjadinya percekcokan anatara sepasang suami istri tukang servis sepatu dengan
debt kolektor sebuah perusahaan barang-barang rumah tangga tersebut yang sontak
menjadi perhatian warga yang menyaksikannya.
Akibat kejadian
tersebut, sepasang suami istri ini merasa tertekan dan berniat akan melunasi utang
secara keseluruhan di bulan tagihan berikutnya.
"Karena saya kesal
dan sudah pusing pa, mengenai angsuran ini, saya akan lunasi saja Sabtu depan.
Dan sudah di sampaikan kepada petugas tadi," ucap Nanang.
Dan kalaupun memang
tidak sanggup membayarnya, tambah Nanang, ia akan mengebalikan barang yang sama
belum pernah dipakainya. ”Masih utuh pak,” tambahnya.
Hingga berita ini
ditayangkan, belum diperoleh informasi dari Debt Kolektor atau pun pihak
perusahaan pemberi fasilitas kredit terkait kwitansi yang dinilai janggal oleh
tukang servis sepatu tersebut.
Pewarta : Hendra
Sofyan
Editor : Red.
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2020