IHSG hari ini ditutup anjlok ke level 5.136. (Gambar: Ilustrasi) |
sukabumiNews, JAKARTA
– IHSG ditutup anjlok 6,58% ke level Rp 5.136, level penutupan harian terendah
sejak Desember 2016. Meski turun cukup dalam sejak perdagangan pagi, Otoritas
Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI) belum mengeluarkan kebijakan untuk
menenangkan pasar yang panik dengan penyebaran virus corona.
Seluruh sektor indeks
anjlok, dengan penurunan terdalam pada sektor aneka industri yang anjlok 9,42%.
Mengutip data RTI Infokom, sebagian besar atau sebanyak 382 saham turun, 102
saham tetap, dan 43 saham naik.
Indeks terutama
terseret oleh anjloknya harga saham emiten-emiten berkapitalisasi besar. Harga
saham PT Astra Internasional Tbk atau ASII anjlok 11,45% menjadi Rp 5.025, PT
Bank Negara Indonesia Tbk atau BBNI amblas 11,72% menjadi Rp 5.650, dan PT
Perusahaan Gas Negara Tbk turun 13,01% menjadi Rp 1.170.
Lalu harga saham PT
Bank Central Asia Tbk atau BBCA turun 6,69% menjadi Rp 28.925, PT Bank Mandiri
Tbk 9,31% menjadi Rp 6.575 per saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BMRI
6,48% menjadi Rp 3.750, dan PT Unilever Indonesia Tbk atau UNVR 5,7% menjadi Rp
7.025.
Asing masih melakukan
transaksi beli bersih di seluruh pasar sebesar Rp 217,8 miliar. Sedangkan di
pasar reguler, asing melakukan transaksi jual bersih Rp 432 miliar.
Indeks diperdagangan
sebanyak 527.792 kali dengan volume saham 7,21 miliar dan nilai transaksi Rp
9,41 triliun
Meski pasar sudah
anjlok sejak pembukaan perdagangan, OJK dan Bursa Efek Indonesia belum
mengeluarkan kebijakan untuk meredam penurunan indeks.
Kepala Eksekutif
Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan pihaknya akan memantau dengan cermat
dan berhati-hati terhadap kondisi pasar modal, termasuk regional dan global.
"OJK siap
mengeluarkan kebijakan yang diperlukan pada saat menilai perlu dilakukan
kebijakan tertentu dalam menyikapi dinamika pasar selanjutnya," ujar
Hoesen dalam keterangan resmi, Senin (9/3). (Baca: Tak Berdaya Dihajar Corona,
IHSG Sesi I Anjlok 4,22% ke Level 5.266,28).
Pernyataan tersebut
dirilis dengan memperhatikan perkembangan pasar modal hingga penutupan sesi I
yang ditutup anjlok 4,22%.
Sementara Direktur
Perdagangan BEI Laksono Widodo menyebut pihaknya belum mengambil langkah
intervensi lantaran seluruh pasar di regional juga mengalami hal yang sama.
"Seluruh market
di regional juga turun dengan magnitude yang kurang lebih sama," kata dia.
Seluruh bursa saham
utama Asia pada perdagangan hari ini juga ditutup anjlok. Nikkei 225 turun
5,05%, Kospi Index 4,19%, Shanghai Index 3,01%, Hang Seng Index 4,11%, Kuala
Lumpur Composite Index 3,97%, dan Strait Times Index 6,02%. Ini seiring dengan
kekhawatiran dampak penyebaran virus corona yang meningkat.
BACA Juga: IHSG Pagi Ini Terperosok Masuk ke Level 3.000
Sumber: Katadata.co.id
BACA Juga: IHSG Pagi Ini Terperosok Masuk ke Level 3.000
Sumber: Katadata.co.id
Editor: Red.
COPYRIGHT ©
SUKABUMININEWS 2020