Pemerintah Dorong Perekonomian Nasional dengan Investasi
sukabumiNews.net, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat (Jabar)
Ridwan Kamil mengatakan, atensi pemerintah untuk mendorong perekonomian
nasional tertuju pada investasi. Terlebih, perekonomian global sedang dalam
ketidakpastian karena perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok dan Covid-19.
“Presiden meminta gubernur, bupati, wali kota siap-siap
dengan Omnibus Law. Salah satunya (rancangan) undang-undang Cipta Kerja yang
sedang dibahas, supaya bisa dipahami karena nanti kita yang mengawal,” kata
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat menghadiri Rakornas Investasi 2020 bertema
‘Investasi untuk Indonesia Maju di Hotel Ritz Carlton Pacific Place’, Jakarta,
Kamis (20/2/20).
Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, Kang Emil meminta
proses perizinan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dipermudah.
“Makanya di Jawa Barat, pernah saya lakukan di Kota
Bandung, bisa kita perkuat, yaitu kalau kelas menengah bawah bisnisnya cukup
pemberitahuan saja,” ucapnya, seperti disampaikan Kabiro Humas dan Keprotokolan
Setda Provinsi Jabar, Hermansyah.
“Jadi, cukup dengan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
TDP (Tanda Daftar Perusahaan), dia langsung bisa berbisnis di mana saja. Nanti
kita cek, apakah melanggar atau tidak melanggar,” imbuhnya.
Menurut Kang Emil, perizinan dan tata ruang menjadi salah
satu masalah dalam investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia.
BACA Juga: Kang Emil Tetapkan UMK Jabar 2020, Karawang Masih di Urutan Pertama
BACA Juga: Kang Emil Tetapkan UMK Jabar 2020, Karawang Masih di Urutan Pertama
Dalam rakornas tersebut, Presiden RI mengatakan bahwa
kondisi ekonomi secara global sedang berada pada posisi yang tidak baik karena
berbagai hal. Meski demikian, Presiden RI memastikan pemerintah akan terus
berupaya mendorong perekonomian nasional, salah satunya melalui peningkatan
investasi.
“Oleh sebab itu, karena pasarnya turun, enggak mungkin
kita ingin menaikkan ekspor, itu enggak mungkin, karena semuanya pasarnya
turun. Satu-satunya jalan untuk meningkatkan, untuk mendorong ekonomi, itu
hanya satu, investasi,” kata Presiden RI.
Peningkatan investasi, kata Presiden RI, tidak hanya
harus tertuju pada investasi dengan skala besar, tetapi juga meningkatkan
investasi akses permodalan usaha-usaha kecil dan menengah.
“Investasi itu bisa yang kecil-kecil, bisa yang
tengah-tengah ataupun yang gede. Yang kecil– misalnya –dalam Omnibus Law itu
perizinan untuk usaha-usaha kecil, yang menengah ini dipermudah dan mungkin
hanya pendaftaran. Dan mereka bisa akses (langsung) ke modal, ke keuangan,”
ucapnya.
“Kita ingin kemudahan berusaha itu ranking-nya semakin
baik, sehingga pemerintah pusat, pemerintah provinsi itu harus semuanya bekerja
sama dalam satu garis yang sudah kita sepakati,” tambahnya.
Presiden RI pun optimistis tingkat pertumbuhan ekonomi
nasional tahun ini akan mencapai target, yakni 5,3 persen. Hal itu bisa
terealisasi apabila nilai investasi sesuai target, yakni sekitar Rp 900
triliun.
“Masuk akal (tingkat pertumbuhan ekonomi 5,3 persen)
kalau target investasi yang kita berikan kepada BKPM tercapai, yaitu kurang
lebih Rp 900 triliun,” katanya.
Pewarta: Humas Prov Jabar
Editor : Red.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS
2020