"Alhamdulilah kami bisa melaksanakan kegiatan reuni akbar dengan sebatas kemampuan dan antusias dari teman-teman yang mengapresiasi kegiatan reuni akbar ini," terang Ketua Panitia Reuni Akbar Alumni Yonif 310 KK, Letnan Kolonel (Purn) Basar Bustamin kepada sukabumiNews usai acara.
Dia mengatakan, lebih kurang sebanyak 436 orang hadir di acara reuni akbar ini, termasuk salah satunya Alumni yang menggunakan kursi roda yang secara kebetulan adalah binaannya di Yonif 310 KK yang juga sebagai tim bola voli Ball dan tim penembak ke tingkat Kodam.
"Dari situlah mereka mengenang saya, alhamdulilah dengan diberikan kesehatan dan panjang umur, mendapat kepercayaan dari teman-teman untuk menyelenggarakan acara reuni akbar ini," tambahnya.
Reuni ini kata Basar, adalah perwujudan dari silaturahmi yang mana puluhan tahun tidak bertemu, masa dinasnya pun entah di mana. Sementara, kenang Letnan Kolonel (Purn) Basar Bustamin, usai tugas di Yonif 310 KK, dirinya bertugas di Kalimantan selama 11 tahun. Dan yang paling cepat itu, jelas dia, dari tahun 1985 hingga 1974 baru bertemu lagi hari ini walau pun sebagian rekan-rekannya sudah ada yang wafat.
"Saya terapkan kepada para Junior kunci sukses dunia akhirat itu adalah Silaturahmi tidak ada duanya, apalagi rambu-rambu Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu adalah Taqwa, Pancasila No. 1 Ketuhanan Yang Maha Esa kalau tidak Taqwa tidak mengakui Tuhannya begitu pun dengan sumpah prajurit bersumpah demi Allah itu Taqwa," tegasnya.
Letnan Kolonel (Purn) Basar berharap, dengan dilaksanakannya reuni akbar ini akan terjalin lagi komunikasi. "Sampai tadi teman yang paling jauh dari daerah seberang Danau Toba datang kesini, warakawuri banyak yang datang dari luar Sukabumi dan 7 Jenderal Alumni dari Yonif 310 KK ikut hadir, diantaranya Letnan Jenderal (Purn) Iping Somantri, Mayor Jenderal (Purn) Jos Supit (Aster Panglima TNI) serta para mantan Danyonif 310 Kidang Kencana, Bintara dan Tamtama," sambung Basar
Basar Bustamin juga berpesan kepada semua Prajurit untuk mengingat satu kalimat dari orang tua, yakni lanjutkan perjuangan dengan didasari ketaqwaan. "Karena seorang prajurit yang berani lantaran tertanam dihatinya ketaqwaan, dan berprinsip mati bukan di ujung peluru, tapi urusan mati adalah urusan Allah dan malaikat atas perintahnya. Itu saja selesai," tegasnya.
BACA Juga: Prajurit Yonif 310/KK Meriahkan Reuni Akbar dengan Aksi Barongsai
BACA Juga: Prajurit Yonif 310/KK Meriahkan Reuni Akbar dengan Aksi Barongsai
Pewarta : Azis Ramdhani
Editor : AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020
Editor : AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020