Direktur FITRA Sukabumi, AA. Hasan (tengah). |
sukabumiNews.net, CISAAT – Forum Indonesia untuk
Transparansi Anggaran (FITRA) Sukabumi menggelar Diskusi dan Konferensi Pers
dengan tajuk “APBD Tahun Anggaran (TA) 2020 untuk Siapa”. Diskusi ini
dilaksanakan di Jasmine Resto Cisaat Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/1/2020).
Hadir sebagai pembicara, anggota Badan Anggaran DPRD
Kabupaten Sukabumi Agung Nugraha.
“Diskusi ini semestinya dihadiri juga oleh Kepala
BPKAD sebagai pembicara, sayangnya beliau tidak hadir,” ujar Direktur FITRA
Sukabumi, AA. Hasan dalam Press Release yang diterima sukabumiNews, Rabu (8/1).
Menurut AA Hasan, kondisi APBD dalam kepemimpinan
Marwan Hamami dan Adjo Sarjono secara makro belum menunjukan perubahan yang
signifikan. “Hal ini dapat dilihat dari perjalanan APBD sejak tahun 2016 –
2020, Pemda Kabupaten Sukabumi belum mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dari sektor Pajak dan Retribusi Daerah,” ungkapnya.
Realisasi APBD 2016 - 2018, jelas AA Hasan, PAD
Kabupaten Sukabumi sebesar Rp. 548.936.312.987; Rp. 799.499.855.484; Rp.
565.369.086.733 dan pada APBD Murni 2019 – 2020 PAD Kabupaten Sukabumi sebesar
Rp. 556.744.295.000 dan Rp. 656.221.596.621.
“PAD kita masih didominasi dari lain-lain PAD yang sah
yaitu rata-rata 53% dari total PAD. Kami mendorong agar BPKAD dan BAPENDA
menginventarisasi potensi Pajak dan Retribusi Daerah secara serius,” tandasnya.
Lebih lanjut AA Hasan mengatakan, porsi belanja Daerah
Kabupaten Sukabumi masih di dominasi oleh Belanja Tidak Langsung. Misalnya terang
dia, pada APBD 2020 BTL mencapai 57,95% dari total Belanja Daerah sebesar Rp. 4.098.550.488.057.
“Sementara Belanja Modal dari tahun ke tahun mengalami
penurunan yang signifikan. Pada tahun 2020 hanya dialokasikan sebesar Rp.
448.754.889.602 lebih kecil dari realisasi belanja modal pada tahun anggaran
2018 yang mencapai Rp. 614.381.109.002.
Jadi masyarakat Kabupaten Sukabumi jangan terlalu berharap besar pada
pembangunan Fisik pada tahun 2020,” terangnya.
Tragisnya tambah dia, Belanja Bantuan Sosial terus
mengalami penurunan menjadi Rp. 10.580.000.000 pada tahun 2020 dibandingkan
dengan Realisasi APBD 2018 yang mencapai Rp. 23.631.000.000. Sementara Belanja
Hibahnya terus meningkat, secara berurutan dari tahun 2016 – 2020 belanja
hibahnya adalah Rp. 42.576.479.418; Rp. 56.560.855.487; Rp. 78.014.222.194;
Rp.91.918.500.000 dan Rp. 207.242.968.100.
Penyertaan modal pada BUMD juga kata Direktur FITRA Sukabumi itu terus mengalami
peningkatan, namun menurutnya, sejauh yang ia ketahui, hanya ada dua BJB yang memberikan
deviden cukup besar pada Pemda Kabupaten Sukabumi.
"Pada tahun 2020 Pemda
Kabupaten Sukabumi menganggarkan 30.000.000.000 untuk penyertaan modal dengan
target penerimaan deviden sebesar Rp10.648.000.000 yang bersumber dari BJB
sebesar Rp. 7.750.000.000; BPR Sukabumi sebesar Rp. 1.500.000.000; PDAM sebesar
Rp. 1.500.000.000; PT. LKM Sukabumi sebesar Rp. 400.000.000 dan Perusahaan
Daerah Pesona Wisata sebesar Rp.
34.000.000,” ulas AA Hasan.
BACA Juga: DPRD Kota Sukabumi Terindikasi Melakukan Pemborosan Anggaran Perjalanan Dinas Sebesar Rp10 Milyar
BACA Juga: DPRD Kota Sukabumi Terindikasi Melakukan Pemborosan Anggaran Perjalanan Dinas Sebesar Rp10 Milyar
Pewarta: Azis Ramdhani
Editor: AM.
COPYRIGHT
© SUKABUMINEWS 2020