sukabumiNews.net, JAMPANG TENGAH - Satu rumah warga, di Kampung Ciasih Rt 03, Rw 02, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Senin (27/1/2020), sekira pukul 10:30 WIB ludes terbakar.
Bagungan rumah berukuran 5X7 m2 dari bilik dan kayu milik pasangan suami Istri, Udin (54) dan Eti (45) ini terbakar saat ditinggal pemiliknya ke kebun.
"Rumah yang dihuni oleh 4 orang ini terbakar diduga akibat kosleting listrik saat ditinggal pemiliknya berkebun," kata Ketua Rt. 003/002 Suparlan (59) kepada SukabumiNews, Senin (27/1/2020).
Menurut Suparlan, kejadian terbakarnya rumah Udin awalnya diketahui oleh seorang siswa SD yang sedang melintas di lokasi rumah tersebut. Sementara suasana kampung saat itu sedang sepi, karena hampir semua penghuninya bekerja di Kebun.
Siswa tersebut berlari menuju ke Sekolahnya yang berjarak 200 meter dari TKP sambil teriak ada kebakaran sehingga mengundang perhatian siswa lain dan pengajar sekolah.
"Mengetahui anak itu lari sambil teriak 'rumah terbakar' sambil nunjuk ke arah rumah yang ditunjuk anak sekolah itu, warga sekitar sekolah langsung mendatangi rumah Udin yang sudah saparuh terbakar," papar Suparlan.
Tidak lama kemudian api menghanguskan seluruh bangunan rumah, karena bahan bangunannya mudah terbakar. Sedangkan lokasi kebakaran jauh dari sumber mata air.
"Tidak bisa dipadamkan, apinya sudah besar. Di sini tidak ada air, jauh. Rumahnya ada di pelosok, warga di sini tidak bisa berbuat apa-apa," bebernya.
Upaya dilakukan Suherlan dan warga dengan menghubungi Pemerintah Kecamatan pemerintah Desa. "Kami dan masyarakat, telpon Kecamatan dan Desa," sambungnya.
Berselang sejam, Armada Pemadam Kebakaran dari Posko Kecamatan Sagaranten tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman. Dalam waktu 15 menit api berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan.
Diakui oleh regu Damkar Posko Kecamatan Sagaranten, Asep Marwan, untuk menuju kelokasi, petugas harus menempuh perjalanan selama satu jam. Selain itu, harus melitasi jalan perkampung yang sempit dan membuat kendaraan mengalami kendala sehingga terlambat tiba di lokasi.
"Dari Sagaranten, kami terlambat dapat informasi, karena menerima informasi dari Posko Cibadak. Sedangkan kendala menuju ke sini, mengerahkan satu unit Damkar dan perjalanan cukup jauh selama satu jam perjalanan dan jalannya sempit berbatu. Untuk masuk ke sini (lokasi kebakaran), jaraknya 100 meter," ungkap Asep Marwan.
Sementara itu Camat Jampangtengah Sabar Suko mengatakan, banyaknya kendala saat terjadi kebakaran di wilayah Kecamatan Jampangtengah dikarenakan belum adanya Posko Armada Damkar. Sehinga kata Camat, bila terjadi kebakaran, warga dan pihak terkait menghadapi kendala.
Dengan kondisi seperti ini pihak pemerintah Kecamatan berharap kepada pemerintah Kabupaten Sukabumi, untuk menyediakan Posko Damkar.
"Kami sudah layangkan permohonan untuk dibangun Posko Damkar di bekas terminal lama Cilawang. Namun sampai saat ini belum ada realisasinya," jelasnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, Namun semua isi dan bangunan rumah ludes terbakar dan hanya menyisahkan puing-puing yang sudah jadi bara. Sementara kerugian akibat kebakaran rumah ini ditaksir mencapai Rp.100 juta-an.
BACA Juga: Terbakar, Rumah Herwandi di Jampang Kulon Rata dengan Tanah
Pewarta : Azis Ramdhani
Editor : AM.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020
Bagungan rumah berukuran 5X7 m2 dari bilik dan kayu milik pasangan suami Istri, Udin (54) dan Eti (45) ini terbakar saat ditinggal pemiliknya ke kebun.
"Rumah yang dihuni oleh 4 orang ini terbakar diduga akibat kosleting listrik saat ditinggal pemiliknya berkebun," kata Ketua Rt. 003/002 Suparlan (59) kepada SukabumiNews, Senin (27/1/2020).
Menurut Suparlan, kejadian terbakarnya rumah Udin awalnya diketahui oleh seorang siswa SD yang sedang melintas di lokasi rumah tersebut. Sementara suasana kampung saat itu sedang sepi, karena hampir semua penghuninya bekerja di Kebun.
Siswa tersebut berlari menuju ke Sekolahnya yang berjarak 200 meter dari TKP sambil teriak ada kebakaran sehingga mengundang perhatian siswa lain dan pengajar sekolah.
"Mengetahui anak itu lari sambil teriak 'rumah terbakar' sambil nunjuk ke arah rumah yang ditunjuk anak sekolah itu, warga sekitar sekolah langsung mendatangi rumah Udin yang sudah saparuh terbakar," papar Suparlan.
Tidak lama kemudian api menghanguskan seluruh bangunan rumah, karena bahan bangunannya mudah terbakar. Sedangkan lokasi kebakaran jauh dari sumber mata air.
"Tidak bisa dipadamkan, apinya sudah besar. Di sini tidak ada air, jauh. Rumahnya ada di pelosok, warga di sini tidak bisa berbuat apa-apa," bebernya.
Upaya dilakukan Suherlan dan warga dengan menghubungi Pemerintah Kecamatan pemerintah Desa. "Kami dan masyarakat, telpon Kecamatan dan Desa," sambungnya.
Berselang sejam, Armada Pemadam Kebakaran dari Posko Kecamatan Sagaranten tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman. Dalam waktu 15 menit api berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan.
Diakui oleh regu Damkar Posko Kecamatan Sagaranten, Asep Marwan, untuk menuju kelokasi, petugas harus menempuh perjalanan selama satu jam. Selain itu, harus melitasi jalan perkampung yang sempit dan membuat kendaraan mengalami kendala sehingga terlambat tiba di lokasi.
"Dari Sagaranten, kami terlambat dapat informasi, karena menerima informasi dari Posko Cibadak. Sedangkan kendala menuju ke sini, mengerahkan satu unit Damkar dan perjalanan cukup jauh selama satu jam perjalanan dan jalannya sempit berbatu. Untuk masuk ke sini (lokasi kebakaran), jaraknya 100 meter," ungkap Asep Marwan.
Sementara itu Camat Jampangtengah Sabar Suko mengatakan, banyaknya kendala saat terjadi kebakaran di wilayah Kecamatan Jampangtengah dikarenakan belum adanya Posko Armada Damkar. Sehinga kata Camat, bila terjadi kebakaran, warga dan pihak terkait menghadapi kendala.
Dengan kondisi seperti ini pihak pemerintah Kecamatan berharap kepada pemerintah Kabupaten Sukabumi, untuk menyediakan Posko Damkar.
"Kami sudah layangkan permohonan untuk dibangun Posko Damkar di bekas terminal lama Cilawang. Namun sampai saat ini belum ada realisasinya," jelasnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, Namun semua isi dan bangunan rumah ludes terbakar dan hanya menyisahkan puing-puing yang sudah jadi bara. Sementara kerugian akibat kebakaran rumah ini ditaksir mencapai Rp.100 juta-an.
BACA Juga: Terbakar, Rumah Herwandi di Jampang Kulon Rata dengan Tanah
Pewarta : Azis Ramdhani
Editor : AM.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020