sukabumiNews.net, JAKARTA
– Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) meminta Pemerintah Indonesia
segera mendesak China untuk membuka akses informasi terkait etnis minoritas
Uighur di Xinjiang.
Ketua Umum Pengurus
Pusat KAMMI Elevan Yusmanto periode 2019-2021 mengatakan, hal ini diperlukan
agar tidak muncul kecurigaan dari berbagai pihak atas apa yang terjadi pada
muslim Uighur.
"Kami meminta
pemerintah kita untuk bisa bersikap tegas, mendesak China agar membuka
informasi seluas-luasnya terkait apa sebenarnya yang terjadi di Uighur, "
kata Evan panggilan akrabnya dalam keterangan medianya, Kamis (18/12/2019).
"Kalau memang
tidak terjadi apa-apa seharusnya pemerintah China tidak perlu takut untuk
memberi akses, jangan sampai masyarakat dunia menaruh curiga. Apalagi kabar
yang beredar di media, akses berkunjung ke Uighur sangat dibatasi dan
ketat," terangnya.
Menurut Evan, sikap
Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia atas masalah
Uighur sedang ditunggu dunia internasional.
"Negara kita kan
anggota DK tidak tetap PBB, anggota OKI dan juga punya hubungan bilateral yang
sangat baik dengan China. Seharusnya bisa berperan lebih jauh daripada hanya
sekadar wait and see, " tambah Evan.
"Jangan sampai
aspirasi umat Islam di Indonesia yang ingin melihat Indonesia punya peran dalam
maslaah Uighur ini terkecewakan, sudah seharusnya pemerintah kita punya
sikap," tegas Evan.
Sebelumnya, kebijakan
China terhadap kaum minoritas Uighur di Xinjiang telah menyita perhatian dunia
internasional. Menurut laporan aktivis hak asasi manusia, Pemerintah China
diduga telah melakukan cuci otak terhadap kaum minoritas di Xinjiang dan
menempatkan jutaan orang di kamp-kamp konsentrasi.
BACA Juga: Massa AMIR Sukabumi Kecam Tindakan Komunis Cina Terhadap Muslim Uighur
BACA Juga: Massa AMIR Sukabumi Kecam Tindakan Komunis Cina Terhadap Muslim Uighur
Sumber: Voa-Islam
Editor: Red
COPYRIGHT
SUKABUMINEWS 2019