Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Wahyu Handriana |
"Angka stunting turun dari 10 persen menjadi 9
persen," beber Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Kabid
Kesmas Dinkes) Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, kepada sukabumiNews usai
menghadiri kegiatan di salah satu hotel di Kota Sukabumi, Kamis (14/11/2019).
Wahyu menjelaskan, jumlah balita stunting tersebut
tersebar di semua kecamatan. Sementara jumlah terbanyak berada di wilayah
Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong, di Kelurahan Limusnunggal Kecamatan
Cibeureum, dan di Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu.
"Usia penderita secara keseluruhan bervariatif,
semua balita di bawah usia 5 tahun," jelasnya.
Wahyu menambahkan, meski Pemkot Sukabumi berupaya menekan
angka stunting dan menargetkan penurunan jumlah setiap tahun. Namun, intervensi
pencegahan stunting memerlukan waktu yang cukup panjang.
Sementara menurut Wahyu, proses penyebarannya mulai dari sebelum
ibu hamil, saat hamil, dan kondisi ibu saat melahirkan. Bahkan tutur dia, bisa
saja penyebabnya terjadi karena beberapa faktor.
“Terkait hal ini, Dinkes Kota Sukabumi sudah mulai
mengintervensi stunting sejak dini. Di antaranya dengan cara pemberian tablet
tambah darah kepada siswi di tingkat SMP dan SMA,” Wahyu.
Untuk mencegah stunting atau menekan angkanya jelas
Wahyu, diperlukan kolaborasi dari berbagai unsur, termasuk pemerintah kelurahan
dan masyarakat itu sendiri.
"Kami lakukan pencegahan sejak awal kepada calon
ibu. karena bisa juga disebabkan calon ibu yang pertumbuhannya terganggu karena
anemia," tandasnya.
Baca juga: Ketua Komisi III Soroti Tingginya Angka Stunting di Kota Sukabumi
Baca juga: Ketua Komisi III Soroti Tingginya Angka Stunting di Kota Sukabumi
Pewarta : Azis Ramdhani
Editor : AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS
2019