3 Komisioner Kompolnas yaitu Dede Farhan Aulawi, Benedictus B. Nurhadi, dan Andrea H. Poeloengan ke CPC di Ottawa – Canada. |
sukabumiNews, CANADA – Merujuk pada amanat konstitusi
bahwa keberadaan Kompolnas bertujuan untuk mewujudkan Polri yang profesional dan
mandiri, Kompolnas harus berfikir strategis dalam rangka meningkatkan agar
kualitas SDM Polri semakin meningkat dan semakin baik dari waktu ke waktu.
Terkait hal ini, 3 Komisioner Kompolnas yaitu Dede Farhan Aulawi,
Benedictus B. Nurhadi, dan Andrea H. Poeloengan melakukan kunjungan kerja ke Canadian
Police College (CPM) yang
beralamat di 1 Sandridge Rd, Ottawa, Ontario-Canada, pada Selasa, akhir Oktober 2019 belum lama ini.
Salah satu Komisioner Kompolnas Dede Farhan Aulawi
menjelaskan bahwa kunjungan kerja ini merupakan pelaksanaan program kerja 2019
dalam rangka mengetahui system pendidikan kepolisian di Canada.
“Tentu
saja ini dilakukan dalam
rangka penjajakan kemungkinan adanya kerjasama yang bisa lebih ditingkatkan
dalam hal peningkatan kualitas SDM Polri melalui berbagai program pendidikan
dan pelatihan yang diselenggarakan di CPC ini,” ungkap Dede Farhan Aulawi kepada sukabumiNews,
melalui sellularnya, Ahad (3/11/2019).
Dede menambahkan, Sejak 1976 Canadian Police College menyediakan
pelatihan lanjutan dan pengembangan eksekutif untuk petugas penegak hukum dari
semua aspek yurisdiksi untuk membantu dalam memerangi kejahatan dan
meningkatkan keselamatan warga Kanada.
“Dalam
perkembangannya tentu program ini juga bias diikuti oleh anggota kepolisian
dari banyak Negara. CPC menawarkan lebih dari 50 pelatihan tingkat lanjut dan
khusus, seperti pelatihan terkait kejahatan teknologi, identifikasi forensic,
investigasi bahan peledak, pengembangan eksekutif kepolisian dan pengembangan
profesional untuk kepolisian Adat,”
terang Dede.
Adapun tujuan dari program-program Canadian Police
College, tutur Dede
adalah untuk mengembangkan kepemimpinan polisi dan kompetensi manajemen, serta memberikan pelatihan lanjutan dan khusus
dalam penegakan hukum kepada komunitas polisi, terutama di bidang kejahatan terorganisir
dan multi-yurisdiksi.
Dikatakan Dede, ada 7
contoh pelatihan unggulan yang ditawarkan CPC, diantaranya yaitu tentang (1) Explosives training yang
menawarkan pelatihan bahan peledak untuk penegakan hukum, baik bagi kepolisian domestic, internasional atau
pegawai dari lembaga pemerintah.
Kemudian yang ke (2), kanjut Dede, Forensic
identification;
untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam memproses
TKP dan menyajikan bukti secara efektif, dan (3) Investigative training yang
menawarkan pengalaman belajar praktis dalam kejadian kritis, investigasi narkoba,
dukungan taktis, dan lainnya.
Pelatihan
unggulan yang ditawarkan CPC
selanjutnya (4) yaitu
Indigenous
policing yang memberikan pelatihan lanjutan kepada petugas polisi yang bekerja
di komunitas pribumi, (5) Leadership yang memberikan pelatihan kepemimpinan
eksekutif dan pengembangan eksekutif khusus kepada polisi dan personel penegak
hokum.
“Selanjutnya adalah (6)
Polygraph, yang
memberikan pelatihan untuk menjadi penguji poligraf bersertifikat, dan yang ke (7) adalah Technological crime, yang menawarkan kursus dan lokakarya
tingkat lanjut tentang kejahatan dunia maya, analisis forensik komputer, teknik
investigasi internet, dan lainnya,”
beber anggota Kompolnas itu.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Tim Kompolnas juga sempat
mengunjungi fasilitas tempat latihan The Musical Ride dari Royal Canadian
Mounted Police, yaitu pasukan berkuda yang sering menunjukkan keterampilan berkuda yang
dilakukan oleh 32 kavaleri yang merupakan anggota reguler pasukan.
Baca juga: Kompolnas RI: Kualitas Pelayanan Polri akan Sangat Ditentukan oleh Kualitas SDM
Baca juga: Kompolnas RI: Kualitas Pelayanan Polri akan Sangat Ditentukan oleh Kualitas SDM
Pewarta: AM
Editor: Red.
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2019