Gambar Ikustrasi |
Perkiraan peningkatan ini didasarkan atas perbandingan
data penderita HIV/Aids tahun 2018 yang mencapai 144 orang.
Diketahui, dari bulan Januari sampai Agustus 2019
sedikitnya telah ditemukan 118 kasus. Belum bisa dipastikan berapa jumlah sessungguhnya
yang akan ditemukan hingga akhir bulan Desember 2019 yang akan datang.
Kendati demikian sudah bisa diperkirakan bahwa jumlahnya akan terus bertambah dan bisa melampaui jumlah penderita di tahun sebelumnya, yakni tahun 2018.
Kendati demikian sudah bisa diperkirakan bahwa jumlahnya akan terus bertambah dan bisa melampaui jumlah penderita di tahun sebelumnya, yakni tahun 2018.
"Jumlah penderita pada tahun 2019 yang sebanyak
118 orang itu baru sampai bulan Agustus saja. Sedangkan dari September sampai
November belum dijumlah, angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah dan
bisa melebihi tahun 2018 lalu, karena sekarang juga selisihnya sedikit," ujar
Pelaksana Penanggulangan Aids Indonesia (KPAI) Kota Sukabumi, Helmy kepada
wartawan, Selasa (18/11/2019).
Baca juga: Selain di Kota Sukabumi, Kasus HIV AIDS di Kabupaten Sukabumi Juga Alami Peningkatan
Baca juga: Selain di Kota Sukabumi, Kasus HIV AIDS di Kabupaten Sukabumi Juga Alami Peningkatan
Perkiraan tersebut diperkuat dengan hasil Sistem
Informasi HIV/Aids (SIHA) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Dari
jumlah 118 orang itu tercatat bahwa sebanyak 45 penderita didominasi oleh kaum
Laki-laki penyuka laki-laki (LSL), 39 oleh Wanita Pekerja Seks (WPS), dan
pasangan ODHA (orang yang hidup dengan HIV/Aids, termasuk ibu hamil) sejumlah 18
orang.
"Sementara sisanya diderita oleh Pelanggan (Pria
hidung belang) sebanyak 9 orang, dan lain-lainnya sebanyak 7 orang," jelas
Helmy.
Dari daftar penderita diatas jelas Helmi, besar
kemungkinan virus HIV/Aids akan semakin bertambah, mengingat peringkat pertama
dan kedua didominasi oleh orang-orang yang mudah menularkannya lagi kepada
orang lain. Namun tambah dia, bukan berarti tiga golongan lainnya tidak
berpotensi, bahkan golongan ODHA pun yang berada diperingkat ke-3, tutur Helmy,
sangat berpengaruh kepada bertambahnya penderita.
"Golongan ODHA berpotensi menularkan virus
tersebut kepada keturunannya. Terbukti dari sebanyak 118 penderita itu, 10
diantaranya berusia dibawah 14 tahun. Itu merupakan kasus penularan dari orang
tuanya baik pada masa hamil atau pun menyusui," papar Helmy.
Sementara kata Helmy, dari 118 penderita tersebut
didominasi oleh masyarakat dalam usia produktif (dari usia 25 sampai 49 tahun)
dengan jumlah sebanyak 82 penderita, usia 20 sampai 24 tahun sebanyak 19
penderita dan 7 sisanya berusia 50 tahun.
"Sedangkan untuk jenis kelamin didominasi oleh
kaum pria dengan jumlah 83 orang, sisanya 35 orang merupakan wanita. Jumlah
tersebut kata dia, didapatkan dari sebagian kecil masyarakat Kota Sukabumi yang
peduli diperiksa secara sukarela," pungkasnya.
Baca juga: KPA Targetkan 15 Ribu Pelajar Menjadi Peserta Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS
Baca juga: KPA Targetkan 15 Ribu Pelajar Menjadi Peserta Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS
Pewarta : Azis Ramdhani
Editor : Red.
COPYRIGHT
© SUKABUMINEWS 2019