Ustadz Jenal dan tempat pendidikannya. |
Sarana pendidikan agama yang seharusnya mendapat
perhatian lebih dari masyarakat terutama Pemerintah, malah seolah dibiarkan
tak terurus.
Selain dinding bangunan dari anyaman
bambu yang sudah rapuh dan rusak, ruang tepat belajar yang digunakan untuk
menimba ilmu oleh para santri sehari-harinya pun terlihat memerihatinkan.
Pemilik Majlis
Ta'lim Ustad Jenal Mutaqin mengatakan, Ponpes
ini berdiri sekitar sepuluh tahun yang lalu dengan kondisi seadanya. Sementara jumlah
santrinya tercatat sebanyak 50 orang.
“Mereka adalah anak-anak putus sekolah, yatim piatu, dan
anak yang berasal dari kalangan tidak mampu,” ungkap Ustadz Jenal kepada
sukabumiNews, ditemui di kediamannya, Jum’at (15/11/2019).
“Selama ini kami mandiri, mencukupi kebutuhan sendiri
tanpa ada bantuan pihak lain terutama pemerintah,” tambahnya.
Dia menuturkan, untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, para
santri dan pengajarnya, pihak Ponpes berkebun, dan beternak ayam.
Oleh karenanya melalui media ini Ustadz Jenal berharap
ada pihak lain terutama pemerintah daerah maupun pusat yang peduli dengan
kondisi lembaga pendidikan agama yang tengah dikembangkannya.
Pewarta : Yusuf (Kuncir)
Editor : Red.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS
2019