Keluarga Juwita, Penderita Meningitis Masih Butuh Donatur dan Uluran Pemerintah

sukabumiNews, BANDUNG – Juwita Mustika, bocah 16 tahun penderita Meningitis atau radang selaput otak ini sangat mengkhawatirkan dan butuh perhatian masyarakat terutama pemerintah.

Pasalnya, anak dari pasangan suami istri bernama Kiki Supriadi dan Yeyen Kusmiati, warga Kp. Darussalam RT 03/RW03, Desa Nagreg Kecamatan Nagreg Kabubaten Bandung ini sejak lebih dari lima bulan terakhir terbaring lemah akibat penyakit yang dideritanya.

Sementara Kiki supriadi selaku ayah Juwita, tidak memiliki biaya untuk merawat atau mengobati anaknya lantaran ia dan istrinya tergolong keluarga yang tak mampuh. Kiki hanyalah seorang pegawai serabutan yang tak tentu penghasilannya.

Beruntung, masih ada Mak Aneh. Mak Aneh adalah nenek Juwita yang tak kenal lelah membantu mengurus Juwita walau terlihat sudah tua.

Inilah yang menggugah Ida Dariati sosok yang peka terhadap keberadaan Juwita dan keluarganya hingga tibul hasrat untuk mau membantu meringankan beban keluarga Juwita si penderita Meningitis itu.

Sebagai seorang RW, Ida Dariati memotifasi warga lain untuk sekedar memberikan pelayanan dan kebutuhan Juwita di kala mau chek up atau pun berobat melalui pengobatan alternatif.

Pihak desa juga ikut memantu karenanya, hingga belakangan ini keberadaan Juwita menunjukan perkembangan yang positif dan terus membaik.

“Mewakili pihak keluarga, Mak Aneh dan saya sendiri mengucapkan terimakasih kepada Pemerintahan Desa dan warga, juga para donatur yang telah membantu dan menolong Juwita beserta keluarganya, semoga Alloh SWT membalas kebaikan yang di berikan dengan pahala yang berlipat ganda,” ucap Ida Dariati.

Karena proses kesembuhan Juwita masih berjalan, Ida Dariati juga masih berharap melalui pemberitaan ini, semoga ada pihak-pihak lain yang tergugah untuk memberikan bantuan demi kesembuhan Juwita. “Proses masih berjalan, Juwita masih perlu dana untuk pemeriksaan rutin tiap mingg serta obat-obatan yang harus dibeli,” ungkapnya.

Ketua RW itu juga menuturkan, pada mulanya Juwita merupakan anak yang aktif dan sangat sehat. Hal itu kata Ida Dariati, diketahui karena sering Juwita di ikut sertakan dalam kegiatan posyandu di RW nya. Namun beber Ida, dirinya merasa heran dan terkaget ketika Juwita tiba tiba di diagnosa penyakit meningitis.

“Juwita secara tibatiba mengalami steps dan tak sadarkan diri sehingga akhirnya mengalami koma,” ungkapnya.

Melihat keadaan seperti itu tutur Ida, ia bersama pihak keluarga saat itu langsung segera membawa Juwita ke salah satu rumah sakit swasta untuk mendapatkan pertolongan.

“Selang beberapa jam Dokter Rumah Sakit mengatakan bahwa Juwita terkena penyakit meningitis atau radang selaput otak dan mengharuskan juwita untuk di operasi dan melakukan rawat inap,” beber Ida seraya menambahkan, “peristiwa itu terjadi pada tanggal 02 Mei 2019 lalu.”

Masih kata Ida Dariati, Juwita waktu itu dioperasi untuk memasang alat bantu selang dari badan sampai kepala yang berfungsi mengalirkan cairan supaya tidak mengendap di otak. Sementara terang Ida, untuk biaya perawatan dan biaya operasinya, Juwita mengikut sertakan kartu/program BPJS serta bantuan dari para donator.

“Alhamdulilah setelah dirawat dan dioprasi, selang beberapa minggu sudah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, tapi dengan tetap dalam pengawasan rumah sakit serta mengharuskan chek up seminggu sekali,” terang Ida mengakhiri perbincangannya.

Bagi yang mau berdonasi memantu meringankan beban Juwita, bisa langsung menghubungi no HP/WA di:  082127878746 w/n Wakil Pimpinan Redaksi Wartanusa.id.

Pewarta: Iman
Editor: AM.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2019

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال