Kunjungan GENPPARI ke sentra industri produk pariwisata di Cikoneng Ciamis. |
sukabumiNews, CIAMIS –
Pembahasan mengenai pariwisata tidak terbatas pada sisi objek wisatanya saja,
melainkan juga dari sisi produk-produk barang terkait objek wisata di suatu
daerah yang menjadi ciri khas-nya. Hal ini bisa berupa produk cindera mata,
makanan, minuman, hiasan atau yang lainnya.
Oleh karena itu,
untuk memahami hal tersebut secara utuh Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata
Indonesia (GENPPARI) berkunjung ke sentra industri makanan yang menjadi ciri
khas daerah Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat belum lama ini.
Ketua Umum GENPPARI
Dede Farhan Aulawi ketika dikonfirmasi melalui selukernya menjelaskan, maksud kunjungannya
ke Sentra Industri Produk Pariwisata di Cikoneng tersebut adalah untuk menambah
khazanah, wawasan dan cara pandang pariwisata secara utuh, termasuk memajukan
daerah dari sisi sentra industri pariwisatanya.
“Di Cikoneng Ciamis
ini banyak pengrajin industri rumah yang luar biasa gigih, semangat dan
kreatif, seperti pembuatan makanan kremes, kerupuk jengkol, makaroni dan roti,”
kata sosok yang lebih akrab disapaan Kang Dede ini kepada sukabumiNews.
Kang Dede
menambahnkan, saat di pabrik kremes, Tim Genppari begitu menikmati proses
pembuatannya. Mulai dari pemilihan singkong, pembersihan, lalu diparut. Setelah
diparut, digoreng dan dicetak lalu dibungkus dan siap jual. Sungguh pemandangan
wisata yang menarik.
Para pegawai bekerja
dengan penuh semangat dan dalam suasana penuh kekeluargaan.
Lalu di pabrik krupuk
jengkol, GENPPARI menyaksikan kegigihan seorang kakek dan nenek yang masih
bekerja sebagai pengusaha mandiri di pabrik rumahannya sendiri.
Baginya harkat dan
martabat sangat dijaga agar tidak membebankan siapapun, makanya meskipun
usianya sudah cukup sepuh pantang bagi mereka untuk meminta apalagi mengemis.
Berusaha dan tetap berusaha agar mendapat rejeki tanpa harus serakah.
Sementara di pabrik
makaroni yang sudah dikelola secara lebih modern, ungkap Dede, sungguh sangat
mengagumkan. Prinsi-prinsip pengelolaan perusahaan dijalankan secara
profesional. Karyawan menyapa dan menghormati tamu dan konsumen dengan baik.
Aturan dan tata tertib tetap dijaga sesuai dengan mekanisme dan aturan
perusahaan.
“Sebuah modernitas
manajerial di tengah masyarakat daerah yang sangat menarik,” ungkap Kang Dede.
Terakhir kunjungan
dilakukan ke pabrik roti Golden. Kang Dede memaparkan, sambutan pemilik pabrik
yang sangat ramah memberi kesempatan ruang dialog secara bebas dan terbuka.
Berbagai pertanyaan yang disampaikan tutur Kang Dede, semua dijawab secara
lugas dan transparan.
Dede juga mengatakan
bahwa proses produksi disusun dengan lay out pabrik modern. Mesin-mesin
sederhana tertata dengan rapih dan bersih.
“GENPPARI sangat
senang berkesempatan mengenal mereka lebih jauh dan lebih dalam. Mereka inilah
para pejuang bangsa di era kemerdekaan dengan tetap bekerja keras selama hayat
masih di kandung badan,” pungkas Dede.
Pewarta: AM FPRN
Editor: Red.
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2019