sukabumiNews, GUNUNGGURUH - Memasuki musim hujan, pohon
manggis di Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, rentan terserang penyakit getah
kuning. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Desa Cibolang bekerjasama
dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gunungguruh, menggelar pembinaan
kepada puluhan petani di desanya.
"Potensi hambatan produksi pertanian manggis di
musim hujan didominasi oleh serangan penyakit getah kuning yang dapat
menyebabkan kualitas buah manggis tidak maksimal. Bila tidak segera
diantisipasi, maka produksi manggis tidak bisa ekspor," ujar Kepala Desa Cibolang Pepen Supendi kepada sukabumiNews, Kamis (21/11/2019).
Serangan penyakit getah kuning ini jelas Pepen, dapat menyebabkan
warna kulit dan daging buah menjadi kuning, sehingga rasanya menjadi tidak
enak, pahit dan tidak layak konsumsi.
Berdasarkan data yang tercatat tambah Pepen, pemerintah
Desa Cibolang memiliki luas lahan perkebunan manggis sekitar 50 hektare dan
ditanami 5.000 pohon. Setiap kali panen, penghasilannya pun sangat fantastis
hingga tembus di angka 1.000 ton.
"Ribuan pohon manggis ini, bila tidak dirawat dengan
baik, maka pemenuhan manggis untuk keperluan ekspor di Desa Cibolang, akan
menurun. Lantaran, kualitas buahnya buruk akibat diserang penyakit getah
kuning," jelasnya.
Sementara itu Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian
(BPP) Kecamatan Gunungguruh, Asep Bunyamin menghimbau kepada seluruh petani
manggis agar meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan budidaya manggis, supaya
kualitas produksinya dapat diekspor ke berbagai manca negara, dengan mengantisipasi
serangan penyakit getah kuning.
"Di wilayah Sukabumi terdapat tiga kecamatan yang
menjadi daerah sentral produksi manggis. Yaitu Kecamatan Gunungguruh, Cikembar
dan Kecamatan Cicantayan," ucap Asep Bunyamin.
Berdasarkan survei di lapangan kata Asep, petani mengalami
berbagai macam kendala dalam memelihara pohon manggis. Seperti serangan
panyakit getah kuning tersebut yang dapat menyebabkan produksi kualitas buah
manggis menurun.
"Serangan
penyakit ini, sangat mempengaruhi kualitas ekspor. Bila tidak segera ditangani,
dampaknya buah manggis menjadi burik. Kalau dipaksakan ekspor, pasti akan
ditolak," terangnya.
Pihaknya memperkirakan, puncak musim panen manggis akan
terjadi pada akhir Februari 2020 mendatang. Namun demikian, jelang puncak panen
para petani biasanya akan direpotkan dengan timbulnya getah kuning pada pohon
dan buah manggis.
"Saat ini, pohon manggis di wilayah Desa Cibolang
baru memasuki tahap pembuahan. Iya, buahnya baru sebesar kelereng. Insya Allah
Februari nanti akan dipanen," tandasnya.
Baca juga: Petani Nagrak Dihantui Tengkulak, Pemkab Sukabumi Diharap Berikan Solusi
Baca juga: Petani Nagrak Dihantui Tengkulak, Pemkab Sukabumi Diharap Berikan Solusi
Pewarta : Azis Ramdhani
Editor : Red.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS
2019