Siti Sarasehan putus selolah lantaran tidak punya biaya. |
sukabumiNews,
NYALINDUNG – Siti Sarasehan, warga Kampung Baros 1, RT.002/004 Desa Neglasari
Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, putus sekolah lataran
tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolahnya.
Anak pertama dari
Pasangan suami istri bernama Usman Karim dan Eri Nurlela ini putus sekolah saat ia sedang duduk di bangku SMK kelas 1. Padahal Siti
Sarasehan merupakan anak yang sangat dibanggakan keluarga lantaran prestasinya di bidang olahraga Tenis Meja.
“Sejak duduk di
bangku SD hingga SMK ia menoreh prestasi dan meraih Kejuaraan antar Sekolah,”
ucap Eri Nurlela kepada sukabumiNews penuh rasa sedih, Jum'at (18/10/2019).
Meski pihak sekolah memberinya ruang untuk bisa masuk kembali, Eri mengaku masih bingung terkait operasional, karena pihak sekolah belum secara gamblang menjelaskan.
Baca juga: Tak Mampu untuk Biaya Operasi Anaknya, Bayi Penderita Virus Hidrocefalus Asal Pamuruyan Ini Kepalanya Semakin Membengkak
Meski pihak sekolah memberinya ruang untuk bisa masuk kembali, Eri mengaku masih bingung terkait operasional, karena pihak sekolah belum secara gamblang menjelaskan.
Baca juga: Tak Mampu untuk Biaya Operasi Anaknya, Bayi Penderita Virus Hidrocefalus Asal Pamuruyan Ini Kepalanya Semakin Membengkak
Elis mengungkapkan, dalam
kesehariannya, Usman Karim (suaminya), bekerja di kandang Ayam dengan
penghasilan Rp 45 ribu perhari. Penghasilan tersebut, tutur Elis, tidak cukup
untuk menutupi kebutuhannya. Untuk itu tambah dia, demi memenuhi
kebutuhan keluarganya, Eri sendri terpaksa harus membantu mencarai nafkah sebagai
tukang pijit kampung.
Pantauan sukabumiNews
di lokasi, ketidak mampuan pasangan suami istri ini juga terlihat dengan
kondisi rumah yang mereka singgahi berupa rumah panggung berukuran 2X5 meter dari bilik bambu yang sudah
bolong-bolong. Atap rumahnya pun sudah lapuk dan hampir ambruk.
Sementara WCnya, berjarak beberapa meter terpisah dari rumahnya. Tak ayal lagi, saat salah seorang diantara anggota keluarga tersebut ingin memenuhi hajat dalam kondisi sedang hujan, mereka harus menahan hajatnya hingga hujan reda, kecuali mengunakan payung.
Baca juga: Nyaris Ambruk, Rumah Kakak Beradik di Kebon Manggu Sukabumi Ini Butuh Bantuan Pemerintah
Baca juga: Nyaris Ambruk, Rumah Kakak Beradik di Kebon Manggu Sukabumi Ini Butuh Bantuan Pemerintah
"Sudah tiga kali
saya meminta bantuan kepada Pemdes Neglasari agar rumah berukuran 2X5 meter ini
segera diperbaiki, lantaran kondisinya sudah hampir ambruk. Namun hingga saat
ini masih belum juga mendapat bantuan,” beber ibu pemilik 3 orang anak ini.
Dia menuturkan, ia
dan keluarganya merasa khawatir. Apalagi memasuki musim penghujan ini. Eri menambahkan, kondisi rumah dengan atapnya yang bocor dan hampir ambruk ini akan
kebanjiran dan membanjiri ruangan. “Belum lagi dinding bilik sudah pada bolong
takut saat tidur ada binatang yang masuk ke dalam," sambungnya.
Dia juga mengaku khawatir kepada kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP, akan mengalami
putus sekolah seperti kakaknya, mengingat kondisi ekomominya yang benar-benar
serba kekurangan.
“Semoga apa yang kami
keluhkan melalui pemberitaan ini keluarga saya diberikan bantuan khususnya
kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Pihak lainnya." harap Ibu dari
tiga anak ini.
Tekait kondisi ini sukabumiNews mencoba meminta konfirmasi dari kepala desa dan aparat setempat. Namun hingga berita ini diturunkan pihak desa masih sulit untuk ditemui dan dihubungi.
Baca: Akhirnya Rumah Usman yang Nyaris Ambruk Itu Direnovasi Pemerintah dan Warga
Baca juga: Jual Gubuk untuk Biayai Istrinya yang Kini Telah Wafat, Wawan Berharap Dapatkan Rumahnya Kembali
Tekait kondisi ini sukabumiNews mencoba meminta konfirmasi dari kepala desa dan aparat setempat. Namun hingga berita ini diturunkan pihak desa masih sulit untuk ditemui dan dihubungi.
Baca: Akhirnya Rumah Usman yang Nyaris Ambruk Itu Direnovasi Pemerintah dan Warga
Baca juga: Jual Gubuk untuk Biayai Istrinya yang Kini Telah Wafat, Wawan Berharap Dapatkan Rumahnya Kembali
Pewarta : Azis
Ramdhani
Editor : AM.
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2019