Polisi Endus Rencana Ricuh di Wamena, 6.000 Personel Bersiaga

anggota kepolisian
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)  
sukabumiNews, JAKARTA – Sebanyak 6.000 anggota kepolisian masih berjaga di Wamena, Papua. Pasalnya, polisi mendeteksi rencana aksi unjuk rasa yang bisa berujung ricuh di wilayah itu.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan keadaan di Wamena sudah kondusif.

"Kita jamin keamanan di Wamena. Sekitar enam ribu personel masih ada di Papua untuk mengamankan. Kita menduga masih ada aksi-aksi yang memicu kerusuhan," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2019).

Menurut Asep, kerusuhan di Papua yang belakangan ini terjadi akibat didalangi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

"Peristiwa akibat kerusuhan di Papua sudah jelas dan nyata didalangi tiga kelompok yaitu KNPB, KKB dan ULMWP. Kita masih menduga dan mendeteksi akan ada aksi kerusuhan selanjutnya. Seluruh aparat keamanan di Papua, baik TNI dan Polri bersiaga dan beri jaminan keamanan ke masyarakat Papua, khususnya di Wamena," tuturnya.

Dilansir CNN Indonesia, polisi juga telah menetapkan sebanyak 13 orang sebagai tersangka dalam peristiwa kerusuhan di Wamena beberapa hari lalu. Sebanyak 10 orang telah ditahan dan tiga lainnya masuk dalam daftar pencarian orang.

Mereka adalah DM (19), RW (18), AU (16), RA (16), AK (19), DC (32), YP (22), ES (27), NT (27) dan SK (40). Beberapa orang diantaranya adalah pelajar seperti siswa SMA atau SMK.

Sementara untuk ketiga buronan itu adalah YA, P dan MH.

"Mereka ini aktivitasnya itu melanggar hukumnya karena menghasut orang lain agar melakukan kejahatan," ujar Asep.

Adapun pasal yang disangkakan kepada mereka adalah pasal 160 KUHP, Pasal 170 KUHP dan Pasal 187 KUHP.

Sementara itu barang bukti yang diamankan adalah 34 buah batu yang digunakan untuk menyerang, satu unit motor yang terbakar, satu unit kendaraan hi-lux, juga rekaman video yang disita sebagai bukti petunjuk. Rekaman video itu diduga sebagai rekaman yang diviralkan sebagai hoaks.

Baca juga: Mantan Kapolda Papua LakukanKunjungan ke Wamena, Luruskan Kerusuhan Bukan Genosida 

Sumber : CNN Indonesia
Editor : Red.
Copyright © SUKABUMINEWS 2019

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال